Tuntut Pekerjaan, Warga Blokir Jalan Menuju Lapangan Operasi Pertamina EP
Puluhan warga Desa Ledok Kecamatan Sambong Kabupaten Blora, melakukan aksi pemblokiran jalan menuju area lapangan operasi Distrik 2 Ledok Pertamina Ep Field Cepu Zona 11, Rabu 30 Oktober 2024.
Gapura pintu masuk lapangan tersebut, ditutup bambu dan poster dengan berbagai tulisan yang ditali di tiang gapura. Aksi dipicu lantaran warga merasa tidak adil dengan rekrutmen yang dilakukan oleh Vendor Pertamina Ep Field Cepu Zona 11, yakni PT Petrowell Energi.
Dalam proses rekrutmen tersebut, dianggap tidak transparan dan tidak adil bagi warga setempat. Karena hanya satu orang saja yang diakomodir, sesuai dengan kebutuhan.
Sementara, banyak warga dari luar yang bekerja di lokasi tersebut. Beberapa kali mediasi antara warga dengan Pertamina dan Petrowell sempat dilakukan namun menemui jalan buntu.
Koordinator Aksi, Yoyok Harianto, mengaku kecewa dengan proses rekrutmen yang yang dilakukan oleh Vendor Pertamina EP Field Cepu, PT Petrowell Energi. "Kami akan terus melakukan aksi sampai tuntutan kami dipenuhi," kata dia.
Yoyok menjelaskan, dari lowongan sebanyak 6 orang yang diumumkan PT Petrowell Energi, yakni bagian tenaga kasar sebanyak 3 orang, Welder sebanyak 1 orang, Helper 1 orang, dan HSE 1 orang.
"Hanya HSE saja yang diterima dari Desa Ledok. Kami ingin semua dari warga Ledok," ujarnya.
Sementara, lanjut dia, lima orang sisanya yang bukan berasal dari warga Desa Ledok, harus diganti. "Baik Welder maupun Helper, bahkan tenaga kasar. Warga lokal juga punya kemampuan dan sertifikasi," tandasnya.
Kalau dari tuntutan tersebut tidak terpenuhi, dirinya menawarka solusi. "Pertamina punya CSR. Perhatikan pemuda di Desa Ledok supaya mereka punya penghasilan. Masih ada puluhan, bahkan ratusan pemuda yang menganggur," ujarnya.
Terpisah, Relations Cepu Field, Sutijak, menjelaskkan, bahwa Pertamina EP Fied Cepu melalui PT Petrowell Energi melakukan rekrutman tenaga kerja bukan hanya di wilayah Ledok saja.
Rekrutmen tersebut untuk mengisi lowongan tollman, Welder, HSSE Offcer, Restabout. "Untuk perekrutan kita sudah koordinasi dengan kepala desa dan tokoh masyarakat. Kita serahkan ke mereke," jelasnya.
Dari proses tersebut, hanya satu orang yang terjarik perekrutan. "Di jabatan hsse officer. Sudah rekomendasi kades," jelasnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, sudah ada mediasi sebanyak dua kali bersama warga. Mereka juga sudah bersurat kepada vendor. Namun, dari vendor tersebut menyatakan tidak ada penambahan tenaga kerja.
"Karena dead lock dan ada pemaksaan kehendak maka terjadi pemblokiran," tandas Jaja sapaan akrabnya.
Jaja juga menyampaikan, bahwa pihaknya sudah menawarkan tenaga kerja yang lain. "Tetapi mereka tetap menolak. Maunya yang perekrutan sekarang," jelasnya.
Adanya aksi tersebut, menurut Jaja, mengganggu aktivitas operasi. "Sedikit banyak pasti menganggu, hanya lalulintas saja," jelas Jaja.
Advertisement