Tuntut Gaji-Pesangon, Ratusan Eks-Karyawan Kertas Leces Demo
Ratusan eks-karyawan PT. Kertas Leces (PTKL), Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo berdemonstrasi di depan pabrik PTKL, Kamis, 23 Desember 2021. Mereka menuntut gaji dan uang pesangon yang hingga kini belum dibayarkan manajemen pabrik kertas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sejak dilikuidasi sejak sekitar tujuh tahun silam.
Mereka berdemonstrasi dengan membawa sejumlah leaflet dan banner berisi tuntutan. Mereka juga berorasi dengan pengeras suara di depan pabrik kemudian dilanjutkan di depan Exit Tol Probolinggo Timur di Kecamatan Leces.
Sebelumnya saat menjadi karyawan PTKL mereka tergabung dalam sejumlah serikat pekerja di antaranya, Serikat Karyawan (Sekar) dan Paguyuban Karyawan (Pakar), dan serikat lain.
Di sela-sela berdemonstrasi, lima perwakilan pengunjuk rasa menemui perwakilan pemenang lelang. Seperti diketahui, pasca dilikuidasi, bekas pabrik kertas yang berdiri tahun 1939 itu dilelang.
Dalam mediasi tersebut, perwakilan pendemo menuntut kejelasan kapan gaji dan pesangon dibayar. Bahkan mereka juga meminta agar pemenang lelang bisa mempekerjakan eks-karyawan PTKL.
"Kam mendesak, gaji dan pesangon sebanyak 1.800 karyawan baik yang tergabung dalam Sekar, Pakar, serta lainnya untuk segera dipenuhi. Eks-karyawan sudah terlalu lama menunggu,” kata Sekretaris Sekar, Muhammad Arham.
Selain melakukan aksi demo di depan eks PTKL, ratusan pendemo juga melakukan aksi di Exit Tol Probolinggo Timur. Sama seperti di depan pabrik, mereka berorasi meminta keadilan yakni hak mereka.
Demo di Exit Tol Probolinggo Timur itu diamankan sejumlah polisi dari Polsek Leces hingga Polres Probolinggo. Aksi demo mengakibatkan arus lalu lintas berjalan pelan.
Arham mengatakan, sepekan lagi perwakilan eks-karyawan PTKL akan mendatangi sejumlah kantor kementerian. “Tujuannya untuk memperjuangkan hak karyawan yakni gaji sebesar Rp 229 miliar yang secara keseluruhan belum terbayarkan," katanya.
Sementara itu Zamroni, perwakilan pemenang lelang enggan berkomentar terkait tuntutan eks-karyawan PTKL. Bahkan ia tidak mau menjawab pertanyaan wartawan terkait aksi demo.