Tuntas, Pemkot Pasuruan Berhasil Selesaikan Klaster Wali Lima
Walikota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) melepas kepulangan 41 santri Pondok Pesantren Salafiyah yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19. “Mereka telah menjalani karantina dan Alhamdulillah telah dinyatakan negatif Covid-19,” kata Gus Ipul saat melepas kepulangan santri dari lokasi karantina di Hotel Semeru Kota Pasuruan, Senin 5 Juli 2021, siang.
Mereka yang dilepas untuk dipulangkan ini merupakan bagian dari Klaster ziarah wali dari Kelurahan Trajeng. Pertengahan bulan lalu, warga Kota Pasuruan diramaikan dengan keberangkatan dua bus rombongan ziarah Wali Lima yang dilakukan warga dua RT di Kelurahan Trajeng.
Beberapa hari sepulang dari ziarah, dua orang meninggal dunia terpapar virus Corona. Saat itu juga ada seorang warga sepulang ziarah lantas kembali ke pesantren Salafiyah Kota Pasuruan.
Pemerintah Kota Pasuruan langsung melakukan Tracking dan menemukan 41 santri yang kontak erat dengan satu santri yang pulang dari ziarah wali ternyata positif. Para santri yang positif langsung dikarantina dan saat ini telah dinyatakan negatif corona.
“Kalau bisa terdeteksi dan ditangani dengan cepat penanggulangan bisa juga dengan cepat. Terimakasih pada pengasuh pesantren Salafiyah yang juga terbuka dan mendukung penuh upaya kami melakukan tracking di pesantren,” ujar Gus Ipul.
Dengan kepulangan santri Salafiyah ini, Pemerintah Kota berhasil memangkas klaster ziarah Wali Lima dengan tuntas. Semuanya baik warga dua RT di kelurahan Trajeng maupun santri Salafiyah yang tertular sudah sembuh semuanya.
Sementara itu dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul yang juga didampingi Kapolres, Komandan Kodim serta Wakil Wali Kota juga menyampaikan perkembangan kasus corona di Kota Pasuruan.
Dari data yang ada sepanjang mewabahnya corona hingga saat ini total sudah ada 2.061 warga Kota Pasuruan yang terpapar corona. “Kasus aktif Covid-19 di Kota Pasuruan saat ini sebanyak 253 orang. Untuk hari ini saja ada penambahan 30 orang,” kata Gus Ipul.
Sementara untuk Bed Occupancy Ratio (BOR) di RS Purut mencapai 89 persen dengan rincian kapasitas ICU dari 5 kamar hanya menyisakan 1 tempat tidur yang kosong. Kemudian ruang isolasi dari 77 tempat tidur yang kosong hanya 8 tempat tidur.
“Total PNS yang positif 45 orang kemudian nakes rumah sakit 21 orang, nakes Puskesmas 20 orang dan Nakes Rumah Karantina 9 orang,” kata Gus Ipul.
Advertisement