Tunjukkan Kehambaanmu, Pesan Ibnu Atha'illah dari Al-Hikam
Manusia sebagai makhluk, Allah Ta'ala yang memerintahkan mereka untuk beriman. Keimanan menunjukkan betapa manusia harus menunjukkan kehambaannya di hadapan Sang Khaliq.
Tunjukkan Kehambaanmu
تحقق باوصافك يمدك باوصافه تحقق بذلك يمدك بعزه تحقق بعجزك يمدك بقدرته ثحقق بضعفك يمدك بحوله وقوته
Tunjukkan sifat-sifat baikmu di hadapan Allah, niscaya Dia akan membantu dengan sifat-sifat-Nya.
Akui sifat kehinaanmu, niscaya Dia akan memberimu kemuliaan-Nya sehingga kau akan menjadi mulia, bukan dengan dirimu sendiri.
Tunjukkan dan akui saja sifat kelemahanmu di hadapan Allah, niscaya Dia akan membantumu dengan kekuasaan-Nya sehingga kau mampu berbuat apa saja, bukan dengan dirimu sendiri.
Tunjukkan ketidakberdayaanmu di hadapan-Nya, maka Dia membantumu dengan kekuatan dan daya-Nya sehingga engkau menjadi kuat dengan kekuatan-Nya, bukan dengan kekuatan dirimu sendiri.
Demikian pula jika kau tampakkan kebutuhan dan kemiskinan di hadapan-Nya, niscaya Dia akan membantumu dengan kekayaan-Nya.
Seandainya kau duduk di hamparan kehinaan, lalu kau katakan "Wahai yang Maha Mulia, siapa lagi yang memberi kemuliaan kepada yang hina selain diri-Mu?" Saat kau duduk di hamparan kelemahan, lalu kau katakan, "Wahai Yang Maha Kuasa siapa yang memberi kuasa kepada yang lemah selain diri-Mu?" Saat kau duduk di atas hamparan ketidakberdayaan kau katakan, "Wahai Yang Maha Kuat siapa yang memberi kekuatan kepada yang lemah selain diri-Mu?"
Saat kau duduk di permadani kemiskinan dan kesulitan, sambil berkata, "Wahai Yang Maha Kaya, siapa yang memberi kekayaan kepada orang yang miskin selain diri-Mu ya Allah?"
Maka, kau akan mendapatkan jawaban-jawaban itu datang berdasarkan kehendak keinginanmu.
Demikian dari Kitab Al-Hikam, Syekh Ibnu Atha'illah, syarah Syekh Abdullah Asy-Syarqawi.
Dzikir Harian
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Sayyidul Istighfar
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ إِلٰهَ إِِلآّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذنْبِي، فَاغْفِرْلِيْ ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أَنْتَ
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Shalawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya
زيني الياس
Advertisement