Tumpang Mobil Gratis, Ribuan Pendemo Dibebaskan Militer Myanmar
Ribuan demonstran muda anti-kudeta Myanmar yang ditahan oleh pasukan keamanan di Yangon akhirnya dibebaskan. Mereka sebelumnya berada di sebuah gedung yang tak diketahui kejelasan.
Aktivis pemuda Shar Ya Mone mengatakan dia berada di sebuah gedung dengan 15 hingga 20 orang lainnya, namun sekarang sudah dapat kembali pulang.
"Ada banyak tumpangan mobil gratis dan orang-orang menyambut para pengunjuk rasa," kata Shar Ya Mone, seperti yang dikutip Reuters, Selasa 9 Maret 2021.
Ia berjanji akan terus berdemonstrasi sampai kediktatoran di Myanmar berakhir.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebelumnya menyerukan pengekangan maksimum dan pembebasan aman untuk semua pengunjuk rasa tanpa kekerasan atau penangkapan.
Seruan yang juga digemakan oleh kedutaan besar AS dan Inggris di Myanmar.
Sebelumnya, ribuan orang menentang jam malam agar bisa turun ke jalan di kota utama Myanmar untuk mendukung para pemuda di distrik Sanchaung, tempat mereka mengadakan protes harian.
Polisi mengumumkan akan memeriksa rumah di Saunchang. Memastikan apakah ada orang dari luar distrik dan akan menghukum siapa pun yang ketahuan menyembunyikannya.
Pengunjuk rasa lain memposting di media sosial bahwa mereka bisa meninggalkan daerah sekitar jam 5 pagi setelah pasukan keamanan mundur.
Kelompok hak advokasi mengatakan sekitar 50 orang ditangkap di Sanchaung setelah polisi menggeledah rumah, meskipun pemeriksaan masih terus dilakukan.