Tumor Otak Anak Banyak yang Ganas, Dokter Beberkan Gejalanya
Salah satu penyakit yang harus diwaspadai adalah tumor, terlebih tumor otak. Ada dua jenis tumor yakni ganas dan jinak. Dokter Bedah Saraf RSU dr Soetomo dan National Hospital Surabaya, Dr dr Irwan Barlian Immadoel Haq SpBS (K) mengatakan, pasien tumor di Indonesia cukup banyak, mereka yang datang lebih awal lebih bisa survive ketimbang yang datang dengan kondisi berat.
"Tumor itu pertumbuhan abnormal dari suatu jaringan yang tidak terkendali. Itu artinya, tumor otak berarti pertumbuhan jaringan yang abnormal di otak. Tumor otak dibagi menjadi dua jenis. Ada tumor jinak dan ganas," jelasnya.
Lanjutnya, untuk tumor otak jinak secara patologi dikatakan jinak, pertumbuhannya lambat, namun tetap mengganggu. Sementara itu, tumor ganas karakteristiknya pertumbuhannya cepat, sering kumat-kumatan atau setelah dioperasi tumor bakal tumbuh lagi.
Dokter Iwan juga menyebut, tumor otak bisa menyerang semua usia, tetapi banyak kasus menunjukkan tumor otak yang menyerang anak-anak biasanya datang dengan keganasan.
"Tumor otak yang menyerang anak-anak lebih ke arah ganas, di otak kecil, di batang otak di tengah, kasus kompleks. Sampai sekarang belum diketahui penyebabnya apa, tapi pada anak-anak banyak ganasnya daripada tidak," jelasnya.
Lebih lanjut, dokter Irwan pun menjabarkan gejala yang bisa dikenal agar tidak terlambat untuk berobat. Gejala yang paling sering adalah nyeri kepala yang kronik progresif, semakin lama semakin berat, semakin lama semakin ditambah gangguan lain.
"Seperti gangguan penglihatan pendengaran dan saraf lainnya. Untuk gejala tergantung dari lokasi tumor sendiri. Tumor otak itu bisa tumbuh di seluruh bagian otak. Misal, tumor otak ini tumbuh di area penglihatan maka matanya kabur. Atau tumbuhnya di pusat motorik, maka motoriknya bakal terganggu,” jelas Irwan Barlian kepada awak media.
Sama seperti kanker, dokter Irwan menyebut, penyebab tumor otak juga beragam dan disebabkan beberapa faktor. Bisa berhubungan dengan hormon bila jenis meningioma, seperti hormon estrogen, progestron juga berpengaruh dari segi teori
"Ada pula faktor risiko yang mempengaruhi seperti, terpapar radiasi tinggi, stres berlebihan, ada faktor genetik keluarga terkena tumor tapi itu bukan sesuatu yang pasti juga," terangnya.
Ia pun meminta, masyarakat yang menyepelekan gejala dan segera datang berobat. Kasus tumor otak sangat banyak di Indonesia. Tetapi, penanganan saat ini belum komprehensif atau masih belum maksimal.
Oleh karena itu, pihaknya membuat pelayanan lebih komprehensif, dan maksimal dengan teknik operasi dan alat yang baru. Agar outcome atau keluaran pasien survivor meningkat untuk masyarakat Indonesia.
Indonesia Brain Tumor Solution yang berada di National Hospital. Indonesia Brain Tumor Solution diharapkan menjadi salah satu rujukan penanganan tumor otak di Indonesia, tak terkecuali untuk Indonesia timur.
Sementara itu, CEO National Hospital Ang Hoey Tiong berharap, Indonesia Brain Tumor Solution ini menjadi seperti oase di gurun pasir. Saya meyakini, Indonesia Brain Tumor Solution bisa membantu banyak orang khususnya suvivor tumor otak untuk mendapatkan penanganan yang lebih komprehensif.
"Terutama melalui peralatan-peralatan canggih di National Hospital,” ujar Ang Hoey Tiong.