Tumbuhkan PT Unggul dan Inovatif, Begini Kebijakan Muhammadiyah
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengingatkan, kampus-kampus perguruan tinggi di bawah naungan organisasi yang dipimpinnya harus menjadi kampus yang unggul dan inovatif.
"Kualitas harus lebih ditingkatkan, dan harus sejalan dengan visi yang telah dirancang hingga tahun 2038," kata Haedar dikutip ngopibareng.id, Selasa 19 Desember 2018.
Selain menjalankan visi untuk internal, UMSIDA juga harus berperan menjalankan visi bangsa, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Muhammadiyah dalam menjalankan visi tersebut tidak hanya retorika, namun dengan aksi nyata, dibuktikan dengan hadirnya 174 PTM, dan Muhammadiyah juga telah menyumbangkan 10% jumlah mahasiswa nasional," jelas Haedar.
"Indonesia harus punya pusat-pusat keunggulan yang menjadi tonggak untuk meraih kemajuan, salah satunya yakni lembaga pendidikan yg berkualitas. PTM menjadi kekuatan penggerak persyarikatan, bagaimana AUM tumbuh kembang bersama persyarikatan," ujar Haedar Nashir.
Haedar Nashir menegaskan hal itu, saat menghadiri pelantikan rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) periode 2018-2022, Hidayatulloh pada Senin 17 Desember bertempat di Hall lantai 7 gedung KH Ahmad Dahlan UMSIDA.
Selain itu, kehadiran Muhammadiyah juga berperan dalam mengembangkan pusat-pusat keunggulan (center of excellence). Menuju revolusi industri 4.0 indonesia harus banyak menciptakan center of excellence, kalau tidak indonesia akan kalah berdaya saing dengan negara" lain.
"Indonesia harus punya pusat-pusat keunggulan yang menjadi tonggak untuk meraih kemajuan, salah satunya yakni lembaga pendidikan yg berkualitas. PTM menjadi kekuatan penggerak persyarikatan, bagaimana AUM tumbuh kembang bersama persyarikatan," ujar Haedar.
Menurutnya, kekuatan penggerak akan menjadi tonggak dalam peningkatan kualitas. Perlu pembinaan AIK dikalangan dosen, karyawan, dan mahasiswa. Karena, apalah artinya kita besar secara kuantitas tanpa diikuti dengan kualitas.
"Ada 4 cara dalam menjaga integritasPTM, yakni menegakkan dan menjunjung tinggi nilai keadaban, memproduksi dakwah yang membawa pada pembaharuan (tajdid), pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menanamkan bagaimana kita keluar dari pejumudan," katanya. (adi)