Tumbuhkan Motivasi Bertanding, Pelatih Ajak Pemain Happy Game
Pelatih Persik Kediri Joko Susilo mengajak para pemainya untuk melupakan kekalahan melawan Persiraja Banda Aceh, beberapa waktu lalu. Sang pelatih ingin anak asuhnya kembali percaya diri dan semangat bertempur dalam menghadapi pertandingan lanjutan. Menurut jadwal, klub berjuluk Macan Putih itu akan melawan Persija Jakarta pada 4 April mendatang.
Untuk menumbuhkan kembali semangat mental bertanding para pemainya tersebut, Joko Susilo mengajak pemainya untuk berlatih ringan atau happy game.
"Happy game hanya untuk kondisional. Saya ingin chemistry antar pemain, suasana antar pemain, fiisik dan mental saya bangun kembali. Kita baru main sebanyak tiga kali (Liga 1 2020), tentu hal yang aneh jika kita terus down," terangnya.
Lebih lanjut, pelatih yang akrab disapa Getuk ini mengakui, jika tim ini sudah dipersiapkan cukup lama. Namun, mereka masih butuh proses adaptasi, chemistry serta fisikal. Joko Susilo mengaku sudah mengantongi kekuatan fisikal para pemainnya satu persatu, namun tidak bisa dia ungkapkan di media.
"Memang persiapan cukup lama, tapi waktu saat kumpul kita di waktu insesion. Mereka harus melalui proses adaptasi, chemistry, memang perlu itu. Kita kemarin sudah kita test fisikal, jadi kIta tahu kekuatan mereka. Tapi tidak bisa saya sampaikan disini," ungkapnya.
Joko Susilo bersama dua asisten pelatih dan pelatih fisik akan terus berupaya menggenjot para pemain, hingga akhirnya mereka bisa mengeluarkan kekuatan maksimal yang dimiliki.
"Kondisi fisik para pemain saat ini cukup bagus tidak ada yang mengalami cedera," imbuh dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, posisi Persik Kediri saat ini berada diurutan 13 klasmen sementara Liga 1 2020. Dari tiga kali melakoni pertandingan, Persik Kediri belum mencatat satu pun kemenangan.
Persik Kediri dinilai bermain inkonsisten. Sebenarnya, tim ini sempat bermain cukup bagus ketika mampu menahan imbang tim kuat Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), pada 29 Februari 2020.
Namun dipertandingan kedua, saat bermain di kandang melawan Bhayangkara FC, Persik justru bermain monoton hingga gagal meraih poin penuh. Puncaknya, pada laga ketiga saat menjamu tim promosi Persiraja Banda Aceh, grafik permainan Persik Kediri tak kunjung membaik.
Bahkan dihadapan 11.000 pendukung setianya, tim kebanggaan warga Kediri ini justru mengalami kekalahan menyakitkan dengan skor 0-1. Kekalahan ini kemudian memantik kekecewaan para suporter.
Usai pertandingan sejumlah suporter kemudian menemui para pengurus Persik Kediri untuk meminta penjelasan terkait jebloknya performa tim.
Tidak lama berselang, secara mengejutkan manajer tim Beny Kurniawan mengumumkan pengunduran dirinya dari struktural kepengurusan manajemen. Bak gayung bersambut, Hendra Setiyawan yang notebene menjabat sebagai asisten manager juga mengikuti jejak karibnya, Beny Kurniawan.
Joko Susilo sendiri enggan mencampuri urusan tersebut. Menurutnya dari struktural tim, posisi manajer berada di atasnya. Dalam hal ini dirinya tidak bisa memberikan komentar dan lebih menyerahkan sepenuhnya kepada pihak manajemen klub.
"Posisi manajer di atas saya. Jadi bukan ranah saya berkomentar. Pihak manajemen yang berkompeten menjawab," pungkasnya.