Tumbler dari Akar Jati Produk Margomulyo, Unik dan Khas
Kerajinan dari bonggol akar jati tak hanya berupa meja, kursi, almari dan sejenisnya. Kini para perajin dari Kecamatan Margomulyo mengembangkan kreativitas dengan membuat pelbagai tempat minuman.
Produk unggulan yang kini lagi laris yaitu botol minuman alias tumber dari kayu jati. Produknya beragam. Selain botol minuman dari kayu jati, juga mug, juga cingkir kopi hingga termos ukuran sedang dan besar. Peralatan untuk minum ini didesain dengan teliti dan menarik. Alat minum ini diproduksi warga Desa Geneng Kecamatan Margomulyo.
Peralatan minum dari akar jati perwakilan dari Kabupaten Bojonegoro ini menjadi perhatian pameran produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di acara Jatim Kominfo Festival) di Balai Among Tani Kota Batu, akhir Juli 2022 lalu. Bentuknya yang unik, dengan bahan utama kayu jati berikut dilapisi stainless, jadi perhatian pengunjung.
Kemudian pameran misi dagang Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Margo Sasono Karyo Mulyo Desa/Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, mewakili misi dagang Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Bangka Belitung tiga bulan lalu. Pameran yang dikedepankan yaitu tumbler dari akar kayu jati.”Saya yang ikut berangkat mewakili BumDes Margomulyo,” ujar Bambang Hardjo, pada Ngopibareng.Id, Jumat 5 Agustus 2022.
Soal harganya, lanjut Bambang, juga relatif murah. Mulai dari Rp45 ribu hingga Rp 200 ribuan untuk beberapa jenis produk tumbler. Harga biasanya sesuai dengan besar-kecilnya ukuran dan hampir sepadan dengan tumbler berbahan keramik atau dari ogam.
Camat Margomulyo, Diah Enggarini Mukti, tumbler adalah salah satu produk kerajinan di daerahnya. Peralatan minum ini berbahan dasar dari akar kayu jati. Jadi, yang nampak dominan adalah warna cokelat sebagaimana corak kayu jati berikut dilapisi stainless untuk permukaan tumblernya. Desainnya juga hampir mirip tumbler berbahan logam yang dijual di pasaran. Dengan bahan seperti itu, tentu saja menghasilkan produk yang unik dan kesannya klasik.”Ya, karena muncul guratan di lapisan kayunya,” ujarnya pada Ngopibareng.id, Jumat 5 Agustus 2022.
Agus,59, tahun, salah satu pemilik tumbler dri akar daun jati mengatakan, dirinya mendapatkan kerajinan ini dari rekannya di Bojonegoro. Bersama rekannya, komunitas gowes dari Cepu ini, tertarik dengan tumbler saat melintas di Kecamatan Margomulyo. Mereka kemudian ramai-ramai belanja tumbler.”Kita komunitas gowes, butuh juga tumbler. Paling tidak untuk persediaan minum saat di jalan,” tegasnya.
Advertisement