Tumbas Kopi Ethiopiah
Alkisah, pada sebuah malam dikisahkan tentang cerita kopi yang nganeh-anehi. Dianggap aneh karena memang tidak biasa. Dianggap tidak biasa lantaran juga jarang-jarang terjadi.
Di sebuah kedai, kedai "N" namanya (diinisial N karena ini bukan iklan), mak bedunduk muncul gadis manis yang langsung menarik perhatian pengunjung kedai lainnya.
Sepertinya si gadis bukan pengunjung kedai biasa. Posisi awake saya yang paling dekat dengan meja bar (baca: meja seduh, red) cukup menguntungkan untuk ikut sedikit menguping dialog pembeli penjual itu.
"Pakde... tumbas kopi."
"Lha monggo Ning, silakan pilih kopinya. Ada kopi dari Sumbertangkil. Robusta dia, asal Malang Selatan. Satu jam perjalanan dari kota kecamatan Dampit menuju arah selatan. Sumbertangkil ini masuk Kecamatan Tirtoyudo. Tirtoyudo itu bagian dari zona Amstirdam di Malang Selatan."
Dengan pengetahuan yang cukup oke, si Pakde segera juga pamer pengetahuannya.
"Ning... ada juga Karlos, kopinya asyik. Jenisnya arabika. Karlos itu Karang Ploso. Bagian dari wilayah Kota Batu. Gunungnya ikut Arjuna Ning. Rekomen kalau diseduh dengan teknik Turkish. Ada Bali juga lho, tapi bukan yang bukan wongso subali ya, dan...."
"Endak, bukan yang itu, saya nyari kopi dari Ethiopiah. Curious People judulnya," potong gadis manis itu tiba-tiba.
"Hah... tahu darimana soal kopi itu Ning? Memangnya pernah minum?," tanya pemilik warung heran.
"Pakde ini yok opo se... Ya karena ndak pernah minum itu maka aku kesini untuk nyobak. Oleh nggak? Ada nggak?" katanya dengan suara agak sengit tak sabar.
"Oo oh boleh Ning... tunggu bentar ya. Sabar sedikit. Tunggu 3,5 menit maksimal ya," segera si Pakde bertindak gesit ala barista yang kekinian.
Lalu, gesit pula dia menyiapkan air nanas, eh panas. Menimbang kopi yang diminta si eNing. Menggiling biji kopinya. Siapkan filter kopinya. Siapkan alat-alat pendukung dripernya, hingga server penampung seduhan kopi.
"Monggo Ning, silakan diminum mumpung lagi pas untuk suhu minum. Emm... darimana Ning ini tahu kalau disini ada kopi yang diroasting oleh Curious People," tanya si Pakde sekali lagi mengulang rasa penasarannya.
"Dari tipi pakde," kata si gadis enteng sembari menyeruput kopi dengan nikmatnya.
"Iklan? Siapa model iklannya Ning?" kejar si Pakde makin penasaran.
"Ya iyalah, masak sinetron Pakde," sergahnya cuek.
Sesaat, Pakde pemilik Kedai N itu melongo. Makin herannya tak bisa ditutupi. Andai wajah heran yang sampai melongo itu dibahasakan dalam sebuah dialog, kira-kira bunyinya akan begini:
"Mak dieeekkkk batinku. Gek kapan aku ngiklan. Di tipi pula, sopo kuat mbayar. Sik sik sik... sik toh... jane sing gendeng iki bakule opo sing tuku ya. Ini manis-manis kopi lover kok nganeh-anehi banget sih." widikamidi