Tulang Paha Patah, Pelukis Djoko Pekik Besok Jalani Operasi
Pelukis Djoko Pekik, 84 tahun, siang tadi kecelakan. Bukan kecelakaan lalu lintas, tapi jatuh dan terseret kendaraan ATV atau motor roda empatnya, di pekarangan rumahnya di Desa Sembungan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Kini pelukis kondang itu dirawat di rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta. Rencananya besok pukul 07.00 akan dilakukan operasi. Dari hasil rontgen diketahui tulang paha kiri ayah delapan anak ini mengalami patah tulang.
Putra sulung Djoko Pekik, Gogor Bangsa, dihubungi Kamis petang menceritakan, pukul 11, ayahnya bermaksud menengok tukang yang sedang bekerja di pekarangannya. Djoko Pekik biasa berkeliling pekarangan rumahnya yang luas, sekitar 3,5 hektar. Kebetulan ada tukang yang sedang bekerja, entah membuat pagar atau kandang, dan Djoko Pekik bermaksud melihat mereka.
“Bapak hendak naik ATV. Tapi begitu mesin dinyalakan, ternyata gigi kendaraan dalam keadaan masuk untuk mundur. Maka berlarilah kendaraan ATV itu. Bapak yang belum sempat naik, berusahaan tetap memegang stir kendaraan. Akibatnya bapak terjatuh dan kendaraan ATV tetap berlari mundur hingga menabrak sebuah mobil sampai rusak,” kata Gogor.
Langsung Djoko Pekik dilarikan ke RS panti Rapih. “Di IGD, bapak diobservasi dan difoto rontgen, hasilnya tulang paha kiri dekat pinggul patah. Hingga saat ini masih dilakukan pemeriksaan lanjutan, termasuk diswab PCR segala. Jadi pemeriksaannya dilakukan menyeluruh hingga membutuhkan waktu sangat lama, karena itu hingga saat ini, pukul 18.15, bapak masih berada di IGD, belum bisa masuk ke kamar,” kata Gogor. Tetapi dari hasil observasi dan rontgen, lanjutnya, dipastikan besok pagi dilakukan operasi.
“Memang kami sudah lama melarang bapak untuk naik kendaraan. Beliau sudah tidak kami perbolehkan nyetir mobil sendiri. Tapi ternyata diam-diam bapak sering juga naik motor roda dua. Memang semangat bapak masih tinggi, meskipun usia 84 tahun,” kata Gogor Bangsa.
Hari Rabu kemarin, Djoko Pekik juga nampak mengikuti vaksinasi untuk seniman Yogyakarta, di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, Kasihan, Bantul. Dia juga divaksin, bersama ratusan seniman lainnya.
Lahir 2 Januari 1937, pelukis Djoko Pekik mulai melejit ketika lukisannya yang berjudul "Berburu Celeng", tahun 1994 dibeli oleh seorang kolektor dengan harga Rp 1 miliar. Sejak itu dia sering ditulis sebagai "pelukis 1 miliar," dan harga karya-karya menjadi mahal. Pelukis ini pernah mengenyam pendidikan ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia), 1957 sd 1962. Ketika itu dia juga bergabung dengan para pelukis di Sanggar Bumi Tarung.
Advertisement