PSBB Malang Raya, Pasien Covid-19 di Kota Batu Bertambah
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu mengkonfirmasi satu tambahan pasien covid-19. Pasien tersebut merupakan seorang tukang ojek di salah satu pasar di Kota Batu. Saat ini, Kota Batu sedang menjalani Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Malang Raya, bersama Malang dan Kabupaten Malang.
Dijelaskan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Batu, Muhammad Chori, pada 10 Mei 2020, pasien tersebut mengeluh mengalami batuk dan pilek. "Keesokan harinya pada 11 Mei 2020 pasien masuk Rumah Sakit (RS) Karsa Husada dengan keluhan batuk dan gejala sesak napas," tuturnya pada Rabu 20 Mei 2020.
Chori melanjutkan pada 13 Mei 2020, pasien dirujuk ke RS Lavallete, Kota Malang, untuk dilakukan rapid test. Dari hasil rapid test pasien tersebut dinyatakan reaktif. "Selanjutnya pasien dilakukan test swab dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan sampelnya sudah dikirim ke RS Universitas Brawijaya pada 17 Mei 2020, lalu," ujarnya.
Bersamaan dengan itu pada 17 Mei 2020, pasien dirujuk ke RS Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang dengan diagnosa pneumonia atau radang paru-paru. "Hasil PCR test keluar hari ini dan dinyatakan positif covid-19," terang Chori.
Chori mengatakan, pasien tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan dari luar kawasan Malang Raya dan juga tak pernah kontak erat dengan pasien covid-19 yang lainnya. "Selanjutnya proses tracing sedang berjalan terutama yang memiliki kontak dengan pasien," tutupnya.
Dalam waktu dekat Pemkot Batu juga berencana untuk melakukan rapid test massal di Pasar Besar, Kota Batu. Kegiatan rapid test massal tersebut ujar Chori masih dikoordinasikan dengan Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan serta Dinas Kesehatan Kota Batu untuk memastikan jadwalnya.
Dengan adanya tambahan satu pasien tersebut, saat ini total jumlah pasien covid-19 di Kota Batu ada sebanyak delapan orang, dengan rincian, lima orang masih menjalani perawatan, dua orang dinyatakan sembuh dan satu orang dinyatakan meninggal.