Meski Cuma Jual Bubur, Perempuan Ini Bisa Bagi Makan Gratis
Sudah sekitar tiga tahun Dyan Ayu Sekartaji membuka usaha warung bubur di Jalan Terusan Candi Kalasan, Kota Malang. Keluarga ibu berusia 45 tahun itu memang penyuka bubur. Saban pagi, keluarga itu memiliki ritual sarapan bubur bersama.
"Awalnya ibu rumah tangga sekeluarga suka bubur. Makanya daripada buburnya dimakan sendiri, terus dijual," ujarnya.
Kini Dyan memiliki warung bubur bernama Kedai Mamam Enak. Warungnya sederhana, berukuran sekitar 4x4 meter, didesain mampu menampung sekitar delapan orang dan dominan dicat warna ungu.
Pagi itu, warung tampak sepi. Tak ada pembeli, hanya ada seekor kucing yang tertidur di bangku sebelah kanan, di tepi warung. Awal membuka warung bubur pada 2018, lalu, Dyan langsung bergabung menjadi salah satu merchant GoFood.
"Awal buka itu memang pakai online dulu. Alhamdulillah dapat pembeli dari online. Jadi rejekinya memang lewat GoJek melalui GoFood awalnya," katanya.
Pada 2020, usaha bubur Dyan terkena pandemi Covid-19. Jumlah penjualan melalui online yang awalnya bisa di atas 50 porsi bubur saat ini turun menjadi 40 porsi bubur. Lalu penjualan melalui offline turun drastis tersisa sekitar 10 hingga 15 porsi bubur.
"Kondisi pandemi ini jelas turun, sekarang penjualan sekitar 40 porsi. Kalau offline karena kampus tutup paling banyak sekitar 10 sampai 15 porsi bubur," ujarnya.
Meski usahanya terdampak pandemi Covid-19, Dyan tak bergeming. Riak wajahnya tetap ceria. Ia selalu tersenyum sejak pertama diwawancarai.
Saat kasus Covid-19 di Kota Malang mengalami lonjakan kasus pada periode Agustus hingga September 2021, lalu. Dyan ikut turun tangan dengan menyediakan 100 porsi bubur gratis bagi para tenaga kesehatan yang bekerja.
Sebanyak 100 porsi bubur yang disumbangkan oleh Dyan terdiri dari 50 porsi bubur ayam dan 50 porsi bubur kacang hijau. Bagi Dyan, di saat semua terdampak oleh pandemi Covid-19 saat ini, tidak ada alasan untuk tak berbagi.
"Kalau tergeraknya kenapa karena kondisinya menyuruh kita untuk peduli kepada yang lain. Apalagi saat itu kondisi tenaga kesehatan kan capek banget," katanya.
Sejumlah bubur gratis tersebut ujar Dyan, didistribusikan oleh pihak Gojek ke sejumlah rumah sakit yang ada di Malang. Berbagai makanan gratis ini kata dia merupakan program dari pihak GoJek.
"Saya tahu informasi ini pertama dari Gojek. Kan di masing-masing resto ada officer-nya. Di situ saya lihat. Langsung saya ikut," ujarnya.
Selain memberikan makanan gratis untuk tenaga kesehatan, Dyan mengatakan pada periode yang sama dia juga menyumbangkan sejumlah bubur gratis kepada pasien isolasi mandiri (isoman) di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
"Untuk pasien isoman itu sekitar 10 porsi bubur. Seminggu dua kali. Itu yang koordinir ketua lingkungan sekitar. Karena kasian kan mereka dianjurkan untuk tidak keluar rumah," katanya.
Bangkit Bersama saat Pandemi
Program makanan gratis bagi tenaga kesehatan tersebut ujar Head Regional Corporate Affairs Gojek wilayah Jatim dan Bali-Nusa Tenggara, Alfianto Domy Aji, merupakan bentuk solidaritas dari Gojek untuk bangkit bersama di kala masa pandemi Covid-19.
"Sebagai bentuk upaya kepedulian gojek kepada frontline heroes yaitu para mitra Gojek dan tenaga kesehatan untuk bangkit bersama melewati masa pandemi," ujarnya.
Dalam program pembagian makanan gratis bagi tenaga kesehatan dan driver Gojek tersebut kata Domy, total ada 12 merchant GoFood di Malang Raya yang berpartisipasi salah satunya adalah Kedai Mamam Enak milik Dyan Ayu Sekartaji.
"Yang berpartisipasi mayoritas di-support dari merchant UMKM Lokal dalam bentuk makanan lokal siap saji seperti aneka ayam, soto, cwi mie, dessert dan minuman sehat," katanya.
Untuk makanan gratis bagi tenaga kesehatan kata Domy, total ada 250 paket makanan yang didistribusikan ke sejumlah Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 seperti RS Saiful Anwar, RST Soepraoen, RS Husada Bunda dan RS Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Ditambahkan oleh Konsultan Komunikasi Gofood, Dede Kartika mengatakan bahwa pada masa pandemi Covid-19 platform pemesanan makanan melalui GoFood masih menjadi andalan masyarakat.
Dede mengatakan dalam empat tahun terakhir, pendapatan GoFood meningkat 20 kali lipat meski dihadapkan dalam situasi pandemi Covid-19.
"GoFood berhasil mencetak kontribusi margin positif di tahun 2020. Data internal perusahaan, menunjukkan rata-rata pendapatan bulanan mitra UMKM kuliner yang bergabung di masa pandemi hingga kini kuartal kedua 2020 dan kuartal ketiga 2021, meningkat hingga tujuh kali lipat," ujarnya.
Dalam masa pandemi Covid-19 ini kata Dede, pihaknya juga terus memberikan proteksi ekstra untuk menjaga hygienitas pengantaran makanan. Proteksi tersebut berupa pemberian 75 ribu tas pengantaran GoFood kepada para mitra di sejumlah kota di Indonesia.
"Lalu mendistribusikan paket berupa kartu suhu tubuh, safety seal berlogo GoFood, masker kain, hand sanitizer dan poster panduan protokol kesehatan kepada mitra usaha," katanya.