Tukang Becak dan Difabel, Upacara Penurunan Bendera di Grahadi
Upacara penurunan bendera Merah Putih di Grahadi memang unik. Kali ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak 100 abang tukang becak, 250 anak yatim piatu, dan juga 250 penyandang difabel untuk turut serta dalam upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke 74, di Grahadi, Sabtu 17 Agustus 2019 sore.
Mereka yang menjadi bagian undangan bisa turut serta dalam upacara penurunan bendera yang bisa jadi sudah lama sekali tidak mereka ikuti. Gubernur Khofifah ingin agar semangat kebangsaan, nasionalisme dan juga semangat mengisi kemerdekaan bisa dirasakan oleh seluruh elemen di Jawa Timur.
"Mereka abang becak, anak yatim dan yatim piatu dan juga para difabel akan menjadi tamu khusus di upacara penurunan bendera. Kita akan mengajak mereka berpartisipasi dalam merayakan kemerdekaan Indonesia," ujar Khofifah.
Selepas acara upacara penurunan bendera, para tamu khusus tersebut akan diajak untuk menikmati Pesta Hiburan Rakyat dan Kuliner Gratis yang diselenggarakan Pemprov Jawa Timur. Ribuan kuliner gratis dengan aneka menu khas Jawa Timur akan disediakan dalam pesta rakyat tersebut.
Kuliner gratis yang tersaji tersebut adalah hasil dari gotong royong yang dilakukan oleh para pejabat Pemprov Jawa Timur, privat sektor, hingga sumbangan sukarela masyarakat Jawa Timur. Tak hanya itu, akan ada lebih dari 100 stan makanan gratis yang berjajar sepanjang jalan Gubernur Suryo.
"Upacara penurunan bendera akan disambung dengan hiburan rakyat. Ini adalah bentuk syukur kita atas kemerdekaan RI ke 74," kata mantan Menteri Sosial ini.
"Semua warga Jawa Timur diundang, semua yang ingin datang kami persilahkan. Karena kita ingin semua warga ikut bersyukur merayakan nikmat kemerdekaan," tutur Khofifah, yang mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Kepala BKKBN ini.
Selain kuliner gratis khas Jawa Timur, aneka hiburan pentas seni juga siap meramaikan semarak malam syukuran kemerdekaan. Antara lain akan ada traksi flash mob, atraksi kesenian tari, dan juga akan ada penampilan khusus dari penyanyi ibu kota asal Jawa Timur, Via Vallen.
Detik-detik Proklamasi
Sementara itu, upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74 di halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu 17 Agustus 2019 pagi, berlangsung khidmat.
Diawali dengan dentuman meriam sebanyak 17 kali, pembacaan naskah proklamasi dan juga upacara pengibaran bendera berhasil dilakukan lancar oleh para pelajar berprestasi yang tergabung dalam Paskibraka Provinsi Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang bertindak sebagai inspektur upacara mengatakan bahwa tema HUT kemerdekaan RI yang ke 74 kali ini memiliki nilai yang sangat substantif. Yaitu SDM Unggul Indonesi Maju.
"Tema nasional SDM Unggul akan bisa membuat Indonesia Maju. Dan Indonesia maju ini hanya bisa dicapai jika provinsi dan kabupaten kotanya maju. Maka bagimana cara agar masing-masing keunggulan di kabupaten kota bisa dipromosikan tapi tidak merusak daya dukung alam, adalah konsen yang harus kita perhatikan," kata Khofifah.
Di Jawa Timur, misalnya, Gubernur perempuan pertama Provinsi Jawa Timur ini menyebut, ada agenda besar dan juga lompatan yang ingin dilakukan untuk bisa mencapai tema tersebut.
Salah satunya adalah dengan realisasi masterplan Jawa Timur dengan peningkatan koneksitas kawasan yang akan menjadi interland Kota Surabaya, dan menjadikannya sebagai Surabaya Metropolitan. Meliputi kawasan Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan, Gresik, Bangkalan.
"Kami akan sambungkan Surabaya, Babatan, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, Bangkalan, dalam satu lingkaran yang tersambung. Ini akan menjadi pengembangan kawasan metropolitan Surabaya," kata Khofifah dalam keterangan kepada awak media.
Hal itu kini tengah serius dibahas dengan jajaran kementerian dan juga lemerintah daerah terkIt termasuk BUMN yang terlibat. Salah satunya PT KAI yang akan menyediakan lokomotif transportasi tersambungnya antar wilayah tersebut.
Selain itu yang juga siap menjadi pendorong unggulnya provinsk Jawa Timur ke depan adalah sektor pariwisata. Semangat kemerdekaan juga dijadikan pelecut bagaimana agar pariwisata strategis Jawa Timur terus digenjot dan menjadi daya tarik wisatawan dunia.
Tujuannya adalah agar bisa membuat para wisatawan asing terutama bisa lebih betah menghabiskan waktu berwisata di Jawa Timur.
"Biasanya wisatawan Eropa menghabiskan waktu 14 hari di Indonesia. Dua hari di Yogyakarta, sehari di Bromo, dan sehari di Gunung Ijen Banyuwangi. Lalu sisanya dihabiskan di Bali. Ini yang akan menjadi tantangan kita untuk bisa meningkatkan lenght of stay dari lada wisatawan," kata Khofifah.