Tujuh Warga Malang Pulang dari Karantina Dipastikan Aman Corona
Dari 65 warga Jawa Timur yang telah telah menjalani masa karantina di Natuna, tujuh orang di antaranya adalah warga Malang Raya. Rinciannya, empat warga Kota Malang dan tiga merupakan warga Kabupaten Malang. Bupati Malang, Muhammad Sanusi mengungkapkan bahwa warga Kabupaten Malang yang pulang dari Karantina dinyatakan negatif dari virus Corona.
"Masyarakat sekitar juga nanti bersikap wajar saja kepada mereka. Yang penting terus jaga hidup bersih," tuturnya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Malang juga mengkonfirmasi bahwa masyarakat yang sudah menjalani karantina di Natuna dipastikan bebas dari virus corona.
"Buat warga Kota Malang yang sudah menjalani proses observasi di Natuna, maka sudah aman. Karena penanganannya sudah sesuai dengan prosedur internasional," terang Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Malang, dr. Husnul Muarif.
Ia pun mengimbau agar masyarakat Kota Malang yang sudah pulang dari karantina di Natuna untuk menjaga perilaku hidup sehat.
"Kami juga menganjurkan supaya berperilaku hidup bersih dan sehat selama berada di rumah masing-masing, rutin cuci tangan setelah beraktivitas," ujarnya.
Salah seorang mahasiswa asal Malang yang berkuliah di Wuhan, China, Syaifuddin, mengungkapkan selama 14 hari menjalani masa karantina di Natuna, ia merasa senang karena tak seseram yang ia bayangkan.
"Selama masa karantina saya fun aja. Tidak seperti yang seseram yang saya bayangkan," terang pria usia 27 tahun tersebut.
Mahasiswa program Magister Huazhong Agricultural University, Wuhan, China, itu mengatakan selama di karantina ia hanya menjalani tes kesehatan biasa saja.
Selama dikarantina di Natuna, Syaifuddin menjelaskan ia hanya dicek kesehatan biasa seperti tes suhu tubuh dan tensi darah.
"Begitu terus. Paginya mandi, makan lalu olahraga. Siang dan sore free time, biasanya ada yang main, ngobrol-ngobrol, itu disediakan makan juga," tuturnya.
Saat minggu terakhir jelang pemulangan, Syaifuddin mengatakan ia dan teman-temannya mendapatkan materi tentang kesehatan.
"Tapi baru di minggu terakhir itu kami diberi materi tentang kesehatan, cara menjaga tubuh dari Kemenkes RI, Kemenlu dan TNI, semua ada materinya sendiri," tutupnya.