Tujuh Perintah dan Larangan Nabi Muhammad
Dalam kehidupan sehari-hari, Islam mengajarkan kepada kita menjaga keseimbangan antara hubungan kemanusiaan dan hubungan dengan Sang Pencipta.
Demikian pula dalam menjaga keseimbangan itu, ada perintah dan larangan yang disampaikan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam (Saw).
Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam (Saw) mengingatkan kita umat Islam agar memperhatikan tujuh perintah dan larangan.
عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ أَمَرَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ وَنَهَانَا عَنْ سَبْعٍ أَمَرَنَا بِاتِّبَاعِ الْجَنَائِزِ وَعِيَادَةِ الْمَرِيْضِ وَإِجَابَةِ الدَّاعِي وَنَصْرِ الْمَظْلُوْمِ وَإِبْرَارِ الْقَسَمِ وَرَدِّ السَّلَامِ وَتَشْمِيْتِ الْعَاطِسِ وَنَهَانَا عَنْ آنِيَةِ الْفِضَّةِ وَخَاتَمِ الذَّهَبِ وَالْحَرِيْرِ وَالدِّيْبَاجِ وَالْقَسِّيِّ وَالْإِسْتَبْرَقِ
Dari Al-Bara' bin Azib ra. berkata :
"Nabi Saw. memerintahkan kami tentang tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh perkara pula. Beliau memerintahkan kami untuk:
1) mengiringi jenazah;
2) menjenguk orang yang sakit;
3).memenuhi undangan;
4) menolong orang yang dizhalimi;
5) berbuat adil dalam pembagian;
6) menjawab salam; dan
7) mendoakan orang yang bersin.
Dan Beliau melarang kami dari menggunakan bejana terbuat dari perak, memakai cincin emas, memakai kain sutera kasar, sutera halus, baju berbordir sutera dan sutera tebal. " (H.R. Bukhari no. 1239 )
Ancaman bagi Orang yang Suka Mengganggu Tetangga.
Selain itu, ada hal penting yang perlu diperhatikan dalam kehidupan bertetangga. Sebab, ada ancaman bagi orang yang suka mengganggu tetangga.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda :
" Tidak akan masuk Surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya. " (H.R. Muslim no. 181)
"Semoga kita dan seluruh keluarga kita menjadi orang-orang yang selalu baik, baik dihadapan Allah, baik dihadapan manusia. Amin!'. Demikian pesan Ustadz Keman Almaarif.