Tujuh Gelombang Dibawa Muhammadiyah, Apa Itu?
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Saad Ibrahim, mengatakan, Persyarikatan Muhammadiyah yang sejak didirikan pada 1912, atau 108 tahun lalu, telah berperan besar bagi umat dan bangsa Indonesia.
Ia mencatat ada tujuh gelombang yang dibawa Muhammadiyah untuk kemajuan umat Islam dan bangsa Indonesia.Tujuh gelombang disampaikan Saad, dikutip ngopibareng.id, Selasa (14/11/2017).
Pertama, kata dosen Pascasarjana UIN Maliki Malang ini, pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan telah mampu mengejewantahkan nilai ayat Al-Quran ke dalam bentuk gerakan yang konkret untuk kemaslatan umat bangsa.
“Sumbangsih nyata Muhammadiyah untuk bangsa ini di antaranya adalah pendirian lembaga pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa, memberikan pelayanan kesehatan dengan dihadirkannya rumah sakit dan pelayanan di bidang sosial melalui pendirian panti dan lainnya, ” katanya, dilansir dari laman resmi PWM Jatim www.pwmu.co.
Kedua, melalui KH Badawi, Ketua PP Muhammadiyah saat itu selanjutnya mampu menggariskan paham keagamaan (Islam) yang bersifat Muhammadiyah. Ketiga, tokoh-tokoh Muhammadiyah mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bersama tokoh bangsa lainnya.
“Jendral Sudirman, Ki Bagus Hadikusumo dan lainnya adalah kader Muhammadiyah yang ikut memerdekakan bangsa ini,” tegasnya, pada Milad Muhammadiyah ke 108 tahun di Aula Mas Mansur PWM Jatim, Jl. Kertomenanggal, Surabaya, Sabtu (11/11/2017).
Keempat, lanjut dia, setelah Muktamar di Makassar, Muhammadiyah mulai menggelorakan jihad ekonomi. “Harapannya ekonomi umat Islam Indonesia kembali bangkit dan mampu menyejahterahkan masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Kelima jihad dalam bidang politik dan keenam, adalah jihad dalam bidang konstitusi. Gelombang ketujuh, dakwah Muhammadiyah kini bersifat global. “Untuk itulah kita mengundang Iman Shamsi Ali, Presiden Nusantara Foundation dan juga Imam Besar Masjid New York,” tandasnya. (adi)