Fakta Erupsi Merapi, Media Asing ikut Soroti
Gunung Merapi erupsi selama 450 detik itu mengeluarkan semburan abu hingga enam meter. Meskipun demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah menyiapkan 1000 masker untuk warga. Mengkutip dari berbagai sumber, berikut faktanya.
Bandara Adi Sumarmo Ditutup Sementara
Pentupan ini dikarenakan landasan bandara terkena abu vulkanik. Bandara ini sempat ditutup pukul 09.10 hingga 10.10. Penutupan diperpanjang hingga pukul 11.30. Sembilan menit setelahnya bandara dibuka kembali.
Penutupan ini berdasarkan pengumuman dari Airnav Indonesia melalui notice to airmen (Notam). Notam ini bernomor B0614/20.
Enam Penerbangan Terdampak
Berdasarkan keterangan Manajer Humas Airnav Indonesia, Yohanes Sirait, terdapata enam penerbangan yang terdampak. Di antaranya Air Asia 8454/8455 Bali-Solo-Bali, Wings Air 1905 Solo-Bandung, Lion Air 537 Solo-Jakarta (CGK).
Selain itu, Lion Air 535 WAHQ-WIII Solo-Jakarta (CGK), Citilink 123 Solo Menuju-Jakarta (HLP), Garuda Indonesia 225 Solo-Jakarta (CGK)
Daftar Daerah Terdampak
Wilayah yang terdampak hujan abu erupsi Merapi antara lain 14 Kecamatan dan tiga kabupaten. Antara lain, Kecamatan Musuk, Tamansari, Cepogo, dan Tulung. Selain itu Jatinom, Delanggu, Wonosari, Ngawen, Polanharjo, Kartasura, dan Sukoharjo. Sedangkan Kabupatennya Sukoharjo, Boyolali, dan Klaten
Media Asing Ikut Menyorot
Media asing dari negara tetangga seperti Singapura hingga benua Eropa pun ikut memberitakan erupsi ini.
Media Inggris, The times menyebutkan detail kronologi dan dampaknya, yang menjadi headline adalah Gunung Merapi menjadi gunung teraktif di dunia.
Singapura menceritakan detail waktu erupsi, jarak terjadinya hujan abu, hingga aktifitas yang masih dilakukan warga.
Jerman menuliskan gunung merapi termasuk termpat wisata yang ramai dikunjungi. Selain itu, ia menjelaskan pemaparan penutupan bandara dan abu.
Gubernur DIY Imbau Tetap Tenang
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X menanggapi santai gunung yang erupsi ini. Menurutnya, Gunung Merapi memang gunung yang paling aktif di dunia. Erupsi tidak membahayakan jika dibandingkan dengan gunung meletus. Terlebih, warga yang tinggal di lereng gunung mengetahui penanganan ketika gunung erupsi.
Merupakan Erupsi yang Kedua
Berada pada level waspada sejak Mei 2018. Sebelumnya gunung ini meletus pada 13 Februari 2020. Gunung meletus lagi pada 3 Maret 2020. Pada letusan ini tidak terbentuk tekanan yang cukup kuat. Sehingga yang dikeluarkan berupa gas vulkanik.