Khofifah Minta Eri Turunkan Angka Kematian Ibu Melahirkan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta agar Walikota dan Wakil Walikota Surabaya, berupaya menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Khofifah menyebut, angka AKI dan AKB di Surabaya tergolong tinggi dan berada di posisi lima besar di Jawa Timur.
"Menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Surabaya ini memang harus dilakukan intervensi secara detail dan mungkin dengan sinergitas yang lebih komprehensif," kata Khofifah saat menghadiri serah terima jabatan Walikota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Walikota Surabaya Armuji, di Ruang Rapar Paripurna DPRD Kota Surabaya, Senin 1 Maret 2021.
Khofifah yakin, jika sinergi antara Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur berjalan baik, akan membawa hasil dalam bentuk turunnya AKI dan AKB di Surabaya. "Saya rasa Insyaallah kalau sinergitas itu terus dilakukan, bisa memberikan penurunan secara lebih signifikan terhadap angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Surabaya," kata Khofifah.
Sementara itu, Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, akan mendetilkan data yang selama ini menjadi rujukan. Pemkot akan melihat AKI dan AKB dari beberapa hal, termasuk identitas ibu melahirkan sebagai warga Surabaya asli atau hanya pendatang yang masuk Surabaya menjelang melahirkan.
Eri berkomitmen akan menyempurnakan data kesehatan yang dimiliki Pemkot Surabaya. Ia juga ingin adanya sinergitas dan kolaborasi antar semua pihak, termasuk sinergi data kesehatan antara Pemkot Surabaya dan data Pemprov Jawa Timur.
“Saya selalu sampaikan, apakah data itu sempurna? Tidak. Data di Pemkot juga tidak sempurna, provinsi juga mungkin tak sempurna. Nah apa yang dicatat oleh Bu Gubernur itu adalah sinergitas. Bagi saya, masukan dari pihak manapun itu yang akan jadi kesempurnaan kami di Pemkot,” kata Eri.
Advertisement