Tuchel Pertimbangkan Jatuhkan 2 Hukuman untuk Lukaku
Thomas Tuchel sedang mempertimbangkan dua hukuman untuk striker Chelsea Romelu Lukaku setelah wawancara kontroversialnya tentang klub dan keinginannya untuk bergabung kembali dengan Inter Milan dalam waktu dekat.
Dalam wawancara yang ditayangkan pada hari Kamis, 30 Desember 2021 waktu setempat, Lukaku mengaku tidak senang dengan situasinya di Stamford Bridge.
"Saya tidak senang dengan situasinya, ini normal," kata Lukaku saat itu. "Tapi saya seorang pekerja dan saya tidak boleh menyerah," ujar Lukaku kepada Sky Sports Italia saat itu.
Lukaku kembali ke Chelsea selama musim panas dalam kesepakatan transfer 97,5 juta poundsterling dari Inter Milan.
“Saya ingin mengucapkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada para penggemar Inter karena saya pikir cara saya pergi seharusnya berbeda,” terang penyerang yang membawa Inter meraih Scudetto musim lalu.
Dia sangat berharap untuk kembali ke Inter bukan di akhir karirnya, tetapi pada level yang masih bagus, sehing bisa meraih kemenangan lebih banyak di banyak kompetisi.
Banyak penggemar Chelsea bereaksi buruk terhadap komentar Lukaku dan mantan bintang Timnas Inggris Darren Bent dan Trevor Sinclair kini mendesak pemain berusia 28 tahun itu untuk meminta maaf pada penggemar klub.
Sementara itu, dikutip dari Dailygraph pada konferensi pers premacth pada hari Jumat, 31 Desember 2021 waktu setempat, Tuchel menyebut komentar Lukaku tidak membantu klub dan sedang mempertimbangkan hukuman bagi strikernya itu.
Kemungkinan Tuchel akan menjatuhkan sanksi untuk menepikan pertandingan melawan Liverpool, Minggu 2 Januari 2022. Lukaku bisa jadi akan didenda karena memberikan wawancara tanpa meminta persetujuan klub.
Juara Eropa itu kini tertinggal 11 poin di belakang pemuncak klasemen Premier League, Manchester City. Tuchel membutuhkan suasana tenang di saat timnya sedang kesulitan akibat badai cedera dan Covid-19.
Tuchel mengatakan, Chelsea harus realistis tentang peluang mereka untuk mengejar tim asuhan Pep Guardiola, yang dia gambarkan sebagai tim yang tidak terhentikan dan 'mesin pemenang'.
“Mereka tahu apa yang diperlukan untuk menghasilkan musim-musim dengan poin tinggi ini berulang-ulang,” kata Tuchel, sebelum kemenangan 2-0 Man City atas Arsenal, Sabtu 1 Januari 2022.
Dia mengatakan, dirinya tidak akan pernah berhenti optimistis atau mendorong tim, tetapi kami harus realistis. Menurutnya, Man City adalah mesin pemenang dan bukan hanya tentang memiliki keuntungan, tapi membuatnya menjadi keuntungan.
“Mereka baik. Baik sekali. Mereka tak kenal lelah. Kita harus mengakui dari mana kita berasal satu tahun yang lalu. Ketika Anda melihat 2021 (tabel liga musim lalu), kami tertinggal 20 poin.”
“Anda harus berhati-hati bahwa Anda ambisius, tetapi tidak cukup ambisius (dalam permainan) dan jangan frustrasi dengan tidak mengejar Man City di paruh pertama tahun,” tutupnya.
Advertisement