Tubuh Digerogoti Kanker, Petinju Ini Batal Ikut Asian Games 2018
Di tengah persiapan menghadapi Asian Games 2018, petinju nasional Valentinus Nahak terpaksa harus mundur dari Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas).
Pemuda asal Bali ini awalnya dipersiapkan untuk bertanding di Asian Games. Namun ia terpaksa mengurungkan keinginannya untuk tampil membela tanah air.
Mundurnya Valentinus lantaran ia harus menjalani pengobatan kanker pankreas akibat kelenjar getah beningnya membengkak.
"Urung berjuang membela tanah air, Valentinus Nahak Bria berjuang melawan kanker yang menggerogoti tubuhnya."
Pada pertengahan Mei 2018, Valentinus terpaksa dipulangkan ke daerahnya di Bali untuk menjalani pengobatan di RSUD Sanglah.
Pemuda 22 tahun yang tadinya bertubuh atletis itu, kini tinggal tulang berbalut kulit. Penyakit kelenjar getah bening membuat Valentinus sudah untuk mengkonsumsi makanan. Hal itulah yang membuat tubuhnya kurus kurang mendapatkan asupan gizi.
"Saya tidak tega melihat kondisi adik (Valentinus). Tubuhnya kurus kering dan tinggal tulang berbalut kulit. Makanya, saya mohon pemerintah memberikan bantuan untuk kesembuhannya," ungkap Julio Bria, kakak Valentinus, seperti dikutip ngopibareng dari akun media sosialnya, Julio Bria Senior @trainer_bali.
Diceritakan Julio, ia bersama sang adik sempat tampil pada Test Event Asian Games, Februari 2018 lalu. Valentinus mulai terkena serangan kelenjar getah bening seminggu sebelum Lebaran. Saat itu, kata Julio, adiknya yang tengah menjalani Pelatnas Tinju Asian Games 2018 dibawa pulang ke Bali.
"Pelatnasnya di Manado. Adik tidak bisa kembali karena harus dirawat intensif di Rumah Sakit Sanglah seminggu setelah Lebaran. Dia memang sempat dibawa pulang ke rumah tapi kondisinya semakin memperihatinkan akibat tak mau makan," terang Julio soal kondisi Valentinus.
Untuk mendapatkan pengobatan, Valentinus memang menggunakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Tetapi, Julio mengungkap, fasilitas BPJS tidak bisa maksimal.
"Biaya obat-obatan cukup mahal juga, terpaksa harus dibeli sendiri," terang peraih medali emas SEA Games Jakarta-Palembang 2011 silam ini.
Selama perawatan, lanjut Julio, adiknya telah mendapatkan bantuan dari Ketua Umum PB Pertina Jhony Asadoma, Ketua Pengprov Pertina Bali Made Muliawan Arya serta utusan Kemenpora.
Ironisnya, banyak pihak yang ikut memanfaatkan kondisi Valentinus dengan meminta sumbangan fiktif.
Julio pun berpesan agar para dermawan yang hendak membantu pengobatan sang adik melakukan transfer hanya di rekening milik dirinya dan Valentino saja.
"Untuk teman-teman dan sodara-sodari yang niat membantu kami, berhati-hatilah dengan penipuan yang mengatasnamakan aduj saya, Valen. Tolong jangan direspon jika nomor rekening tidak atas nama saya dan Valen. Terima kasih," ujar Julio. (yas)