Trump tiba-tiba Ingin Berteman dengan Jong Un
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tiba-tiba mengatakan dirinya ingin sekali berteman dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Pernyataan Trump ini dia unggah dalam Cuitan di Twitter pribadinya @realdonaldtrump pada Minggu 12 Nopember 2017 saat sedang dalam kunjungan kenegaraan ke Vietnam.
Cuitan Trump ini terbilang aneh karena beberapa waktu lalu Kim Jong Un meghinanya dengan menyebutnya tua sedangkan dia tidak akan pernah menghina balik.
"Saya kan tidak akan pernah menyebutnya pendek dan gendut? Baiklah saya berusaha keras untuk menjadi temanya dan mungkin suatu saat ini akan terjadi," kata dia.
Kim Jong Un sendiri bahkan menggunakan kata 'dotard' hingga dua kali yang ditujukkan kepada Trump.
Trump juga mencuit penanganan kiris Semenanjung Korea yang dinilai telah mengalami kemajuan. Trump merupakan salah satu pemimpin negara yang mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation di Danang, Vietnam, pada Jumat, 10 Nopember 2017.
"Bertemu Presiden (Vladimir) Putin dari Rusia, yang mengikuti pertemuan APEC.. Ada diskusi yang baik mengenai Suriah. Berharap bisa menyelesaikan masalah ini bersama dengan Cina terkait krisis Korea Utara yang berbahaya. Kemajuan sedang terjadi," kata Trump dalam cuitannya.
Seperti diberitakan, Trump menggelar tur Asia ke lima negara selama sekitar 12 hari dengan dimulai dari Jepang, Korea Selatan, Cina, Vietnam dan Filipina. Ada dua isu besar yang diusungnya yaitu ancaman Korea Utara dan perdagangan bilateral.
Trump juga membuat serangkaian cuitan mengenai pentingnya hubungan kenegaraan yang positif dengan Rusia. Ini terkait pemberitaan media massa AS yang mengabarkan Trump sedang diinvestigasi terkait dugaan intervensi Rusia atas kemenangannya sebagai Presiden pada pemilihan Presiden 2016.
"Kapan semua orang-orang bodoh dan pembenci itu menyadari bahwa memiliki hubungan dengan Rusia itu hal yang positif. Selalu ada intrik politik. Itu buruk bagi negara kita. Saya ingin menyelesaikan semua masalah seperti Korea Utara, Suriah, Ukraina, terorisme, dan Rusia bisa banyak membantu," kata Trump dalam cuitannya.(wah)