Trump Kecam Restoran yang Menolak Juru Bicara Perempuannya
Presiden AS Donald Trump pada Senin 25 Juni lalu mengecam satu restoran yang bernama Red Hen, yang meminta Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders. Pengusiran terhadap Sarah karena perempuan itu bekerja dan berbicara buat Trump.
"Restoran Red Hen mesti memusatkan perhatian pada pembersihan kanopi kotornya, pintu dan jendela (yang sangat perlu dicat) dan bukan menolak untuk melayani orang baik seperti Sarah Huckabee Sanders," kata Trump di akun Twitternya.
"Saya sejak dulu memiliki aturan, jika satu restoran kotor di luar, restoran itu kota di dalamnya!" tulis presiden AS itu di akun Twitternya.
Tidak jelas apakah Trump pernah mengunjungi restoran tersebut, yang terletak di pusat kota Lexington, Negara Bagian Virginia, atau bagaimana ia bisa menentukan tingkat kebersihannya, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa siang.
Dalam beberapa tahun belakangan, Red Hen telah lolos pemeriksaannya dengan pelanggaran kecil atau tak ada pelanggaran, kata Pemeriksa Restoran Departemen Kesehatan Virginia, yang catatan terbukanya tersedia daring.
Pada 6 Februari, para pemeriksa yang mendatangi Red Hen memeriksa "unit temperatur/makanan yang bagus", staf dengan "celemek/seragam bersih", dan "pekerjaan sangat bagus dalam pemberian tanda tanggal dan tempat pengepakan produk tertentu". Tak ada tindak-lanjut diperlukan, kata laporan media lokal.
Sanders pada Sabtu men-tweet bahwa ia telah diminta meninggalkan restoran itu pada Jumat malam sebab ia bekerja di dalam Pemerintahan Trump, dan ia "dengan sopan pergi" setelah permintaan tersebut.
Pemilik restoran itu, Stephanie Wilkinson, belakangan mengatakan ia diberitahu mengenai kunjungan Sanders oleh beberapa staf "gaynya", yang merasa tidak nyaman untuk melayani seorang anggota pemerintah yang diduga tidak bersahabat dengan kaum gay.
Mereka juga tidak senang dengan cara Gedung Putih telah menangani imigran gelap dalam beberapa bulan belakangan, terutama setelah petugas patroli perbatasan mulai memisahkan imigran dewasa dari anak-anak mereka, tambah wanita pemilik Red Hen.
Wilkinson mengatakan ia menarik Sanders ke tepi dan meminta dia pergi, permintaan yang dipatuhi oleh staf Gedung Putih itu. Rombongan Sanders tidak dikenakan biaya untuk makanan yang telah disajikan sebelum kepergian mereka.
Setera "tweet" Sanders, perdebatan meletus di panel media dan media sosial, saat para pakar dan orang biasa menyampaikan dukungan, kekecewaan atau bahkan kemarahan mereka atas tindakan Wilkinson.
Washington Post, media arus utama yang lebih sering tidak setuju dengan Pemerintah Trump dibandingkan dengan setuju, memihak pada Sanders. Harian tersebut menurunkan editorial yang mengatakan kehidupan pribadi tokoh masyarakat yang kontroversial sekalipun mesti dilindungi.
"Itu bukan pertama kali belakangan ini bahwa rasa politik yang kuat telah merembes ke dalam apa yang biasanya dipandang sebagai kehidupan pribadi. Kami memahami kuatnya perasaan, tapi kami kira rembesan tersebut bukan perkembangan yang sehat," kata Washington Post di dalam editorialnya.
"Salah-langkah" Sanders terjadi tak lama setelah Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen dan Penasihat Senior Kebijakan Gedung Putih Stephen Miller diejek di restoran Washington.
Ada juga kecaman terhadap Sanders; sebagian mempertanyakan tindakannya menyebutkan nama restoran itu di media sosial.(ant)