Trump Jadi Ancaman Dunia Teknologi
Apple, Alphabet, Facebook, dan Microsoft sepakat untuk menentang kebijakan anti-imigran yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Keempat raksasa teknologi itu pun dikabarkan menulis surat terbuka yang ditujukan pada Trump. Dalam surat yang bernada protes tersebut, mereka menentang beberapa hal, antara lain kebijakan anti-imigran yang diterapkan pada pendatang dari 7 negara, yang dianggap sebagai kebijakan keliru.
“Meski keamanan dan prosedur uji coba dapat menjadi sebuah subjek peningkatan dan evaluasi berkelanjutan, kebijakan pemblokiran bukanlah pendekatan yang benar,” demikian tertulis dalam surat terbuka tersebut itu.
Namun surat terbuka itu saat ini hanya berupa naskah. Entah jadi dikirim ke Gedung Putih atau tidak. Keempat perusahaan yang disebutkan di atas belum berkomentar sama sekali mengenai keberadaan draft surat itu.
Selain keempat raksasa teknologi itu, surat terbuka ini juga menyertakan Uber, Stripe, dan sejumlah perusahaan lainnya.
Dilansir dari laman Cnet, Sabtu (4/2), surat terbuka itu merupakan langkah protes terbaru yang dilakukan oleh perusahaan teknologi AS.
Sebelumnya, Trump telah mengeluarkan aturan anti-imigran untuk mencegah orang dari negara tertentu masuk ke AS. Negara yang masuk dalam daftar larangan itu adalah Irak, Iran, Suriah, Libia, Sudan, Yaman, dan Somalia.
Perintah Trump kemudian memicu protes dari berbagai kalangan. Beberapa di antaranya adalah protes disuarakan oleh perusahaan teknologi, antara lain melalui pernyataan resmi perusahaan teknologi, tokoh atau bos perusahaan itu sendiri.
Tak kuput, perusaan teknologi terbesar Google pun sempat menggelar protes dalam kompleks perkantorannya di Mountain View, California, AS.
Selai itu, ada lebih dari 2.000 anggota industri teknologi New York telah menandatangani surat berisi peringatan mengenai dampak ekonomi dari kebijakan Trump. Anggota kelompok industri ini antara lain Spotify, Etsy, Yext, dan Meetup. (frd)