Trump Diprediksi Segera Mengundurkan Diri
Washington: Senator senior Partai Demokrat, Dianne Feinstein, menyebut Presiden Amerika Serikat Donald Trump tak lama lagi akan mengundurkan diri dari Gedung Putih. Bahkan ia memprediksi, presiden ke-45 itu akan berhenti sebelum ada isu pemakzulan.
"Kami merasa banyak orang yang berfikir ke sana (pemakzulan Trump). Saya pikir dia akan dengan sendirinya mengundurkan diri sebagai presiden," ungkap Feinstein seperti dikutip The Independent, Rabu (23/3).
Politikus yang juga merupakan anggota komite kehakiman di Senat ini mengatakan, ada sejumlah hal yang berpotensi membuat Trump pantas digulingkan. Salah satunya mengenai potensi konflik kepentingan antara urusan kenegaraan dan kerajaan bisnis Trump.
Dia merujuk pada kabar mengenai dua putra Trump, Donald Jr dan Eric, yang berkunjung ke Dubai beberapa waktu lalu untuk melakukan kesepakatan bisnis seperti membuka sebuah klub golf baru.
"Saya pikir mengirim anak ke negara lain untuk melakukan kesepakatan finansial dan bisnis menggunakan bujet pemerintah adalah sesuatu yang tidak benar dan tidak diperbolehkan," ujar Feinsten.
Meski begitu, Feinsten enggan berkomentar apakah taipan real estate itu benar-benar layak untuk dimakzulkan.
"Saya tidak bisa menjawab itu sekarang. Namun, saat ini kami sedang berupaya menyusun rancangan undang-undang tersebut ... Kami sedang menyusun RUU mengenai konflik kepentingan," katanya.
Feinstein bukan yang pertama menyarankan miliarder tersebut untuk mengundurkan diri dari kursi kepresidenan.
Pemrotes anti-Trump di Los Angeles bahkan menuntut Kongres segera mengambil langkah untuk memakzulkan Trump dari Gedung Putih. Para pedemo menuntut alasan mengapa hingga saat ini parlemen belum juga melakukan apa-apa untuk memakzulkan politikus Republik itu.
"Kita semua tahu bahwa dia melanggar hukum setiap hari. Dia juga jelas-jelas bersekongkol dengan Rusia. Banyak hal yang dia lakukan tidak sesuai hukum," ungkap seorang pemrotes anti-Trump.
Sejumlah pengamat juga pernah memprediksi Trump akan dimakzulkan pada suatu saat nanti, termasuk profesor American University yang kerap memprediksi hasil pemilu AS, Allan Lichtman.
Richard Nixon adalah satu-satunya presiden AS dalam sejarah yang telah mengundurkan diri sebelum dirinya dimakzulkan. Presiden ke-37 itu mundur setelah dijerat skandal Watergate, 1974 silam.
Andrew Johnson dan Bill Clinton juga hampir dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan AS sebelum akhirnya dibebaskan Senat. (frd)