Trump Berkelit Soal Wawancara dengan Penyidik Rusia
Presiden Donald Trump tampaknya mengingkari komitmen untuk bertemu penyidik yang sedang mengusut peran Rusia dalam pemilihan umum Amerika Serikat (AS) pada 2016.
Ketika ditanyai apakah dia bersedia bertemu dengan pengacara khusus Robert Mueller, Trump membelokkan pertanyaan tersebut dengan berulang kali menyangkal bahwa para penyelidik telah menemukan bukti adanya kolusi antara tim kampanyenya dan Rusia.
“Saya akan menunggu bagaimana hasilnya. Namun, saat mereka tidak menemukan (bukti) kolusi -- dan tidak ada yang menemukan adanya kolusi di tingkat mana pun -- tampaknya tidak akan ada wawancara,” kata Trump, Kamis, 11 Januari 2018.
Trump sebelumnya mengatakan bahwa dia 100 persen bersedia menemui Mueller, mantan direktur FBI.
Presiden berusia 71 tahun itu dengan tegas membantah bahwa tim kampanyenya bekerja dengan Rusia untuk mengacaukan kampanye pesaing Trump, Hillary Clinton.
Dua ajudan kampanye Trump -- termasuk manajer kampanye Paul Manafort -- telah didakwa dalam penyelidikan tersebut.
Dua orang lagi -- termasuk mantan penasihat keamanan nasional Gedung Putih Michael Flynn -- mengaku bersalah berbohong kepada FBI mengenai kontak mereka dengan pejabat yang terkait dengan Kremlin.
Bertemu dengan Mueller akan menimbulkan risiko hukum dan politik bagi Trump, yang sering mengklaim bahwa dia secara pribadi tidak sedang diselidiki. (afp)