Truk Muat Minuman Kemasan Terguling di Depan SPN Polda Jatim
Truk tronton muatan teh pucuk menabrak pembatas jalan di Jalan Raya Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, tepatnya di persimpangan depan SPN Polda Jatim. Akibatnya tronton terguling dan melintang memenuhi badan jalan.
Informasi yang dihimpun, kecelakaan bermula saat truk tronton bernopol AG 9044 RL melaju dari arah timur ke barat atau dari arah Mojosari menuju Bangsal pada Rabu 24 April 2024 sekitar pukul 01.00 WIB. Truk tersebut dikemudikan Mian 54 tahun warga Kecamatan Bangil, Pasuruan.
Salah seorang warga setempat, Miftahudin 56 tahun mengatakan, berdasarkan keterangan sopir, setibanya di lokasi kejadian truk tersebut tiba-tiba disalip dari kiri oleh mobil Grand Max yang tidak diketahui identitasnya. Sopir truk diduga kaget dan langsung banting setir ke kanan.
“Sekitar jam 01.00 WIB kejadiannya. Kata sopirnya tadi disalip Grandmax dari kiri, dia menghindari ke kanan lalu nyantol pembatasan jalan. Sedikit cuma fatal sampai terguling,” katanya kepada wartawan.
Dalam foto yang dilihat, truk tronton terlihat menutupi sebagian ruas jalan. Sementara terlihat kepala truk tersebut ke jalur lainnya.
Menurut Miftah, kecelakaan di ruas jalan depan SPN Polda Jatim ini bukan pertama kalinya. Ia menyebut, kerap terjadi kecelakaan lantaran jalanan tidak begitu terang yang mengakibatkan kendaraan menabrak pembatas jalan.
“Penerangannya kurang, pembatas tidak kelihatan. Sering terjadi (kecelakaan) sehari pernah terjadi lima kali,” ungkapnya.
Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto mengatakan, pihaknya mendatangkan alat berat berupa Backhoe dari DPUPR Kabupaten Mojokerto untuk membantu evakuasi truk tronton. Menurutnya, jalanan sempit dan arus lalu lintas padat menyulit proses evakuasi.
“Pukul 08.00 WIB kita berhasil mengevakuasi dengan meminggirkan kendaraan,” katanya.
Ia menjelaskan, kecelakaan ini diduga karena sopir mengatuk dan kondisi jalan sempit. Ditambah lampu penerangan jalan tidak terlalu terang.
“Penyebabnya karena kondisi jalan yang sangat kurang terang, jalan yang sangat sempit , dan pengemudi yang sedikit lelah atau mengatuk. Dia terkaget sehingga menabrak pembatas jalan yang berakibat oleng,” ungkap Irham.
Ia tak menampik kerap terjadi kecelakaan kendaraan besar di ruas jalan raya depan SPN setelah dibangun pembatas jalan. Menyikapi hal ini, pihaknya akan mengkaji kembali terkait adanya pembatas jalan.
“Pembatasan jalan ini kita harus mengkaji kembali, apakah pembatas jalan ini membutuhkan sarana dan prasarana yang lain semisal penerangan atau median jalannya yang perlu kita kaji kembali. Informasi dari unit laka dan Kapolsek sejak adanya pembatas jalan ini berdampak lebih sering terjadi kecelakaan pada jam-jam tertentu yang melibatkan kendaraan besar," terang Irham.