Trio Meninggal Usai Vaksin, Dosis AstraZeneca Tetap Dilanjutkan
Trio Fauzi Virdaus meninggal sehari usai menerima suntikan dosis pertama vaksin AstraZeneca di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 5 Mei 2021 lalu. Dia merupakan salah satu pegawai alih daya di salah satu perusahaan BUMN, mendapat jatah vaksinasi tahapan kedua pada kategori petugas pelayanan publik.
Kakak tertua, Viki, bercerita sang adik sempat mengeluh sakit kepala yang luar biasa lima jam lebih pasca vaksinasi. Trio Fauzi Virdaus juga disebut mengalami demam hingga suhu tubuhnya menjadi 39 derajat celcius, kejang-kejang dan sempat mengalami sesak nafas.
Akhirnya, pemuda 22 tahun ini dibawa ke RSIA Asta Nugraha Jakarta Timur pada Kamis 6 Mei siang. Namun nahas, dokter di Unit Gawat Darurat (UGD) menyatakan Trio meninggal sesaat setelah tiba di rumah sakit. Innalillahi!
Mutu Vaksin AstraZeneca seusai WHO
Juru Bicara Vaksinasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lucia Rizka Andalusia menjamin kualitas mutu vaksin AstraZeneca yang beredar di masyarakat telah melalui proses penelitian dan kajian yang sesuai dengan pakem Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Pernyataan itu Rizka sampaikan sekaligus merespons temuan kasus kematian Trio Fauzi Virdaus.
"Setiap vaksin yang akan diedarkan telah melalui proses lot release di BPOM, untuk melihat kesesuaian mutu produk," kata Rizka.
Lot release merupakan persyaratan dari WHO yang berupa proses evaluasi, untuk kemudian dilanjutkan oleh otoritas pengawas obat di setiap negara, dengan disesuaikan terhadap hasil uji.
Secara garis besar, lanjut Rizka, lot release menjadi salah satu syarat yang digunakan untuk memastikan kualitas atau mutu obat maupun vaksin. Selain penjaminan mutu vaksin AstraZeneca di Indonesia, Rizka sekaligus menegaskan bahwa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) perlu melalui berbagai kajian dan investigasi.
Untuk itu tidak dapat disimpulkan secara gamblang, apabila setiap KIPI berhubungan dengan pemberian vaksin. "Efek samping vaksin bersifat individual, sehingga perlu didalami lagi apakah kejadian tersebut terkait dengan pemberian vaksin atau tidak," jelas Rizka.
Sementara Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari sebelumnya juga menyatakan telah melakukan investigasi bersama Komda KIPI DKI Jakarta sejak Jumat, 7 Mei lalu.
Hingga kini, belum ada bukti kuat yang membuktikan keterkaitan antara kematian Trio Fauzi Virdaus dengan KIPI vaksin AstraZeneca. Proses investigasi pun masih dilanjutkan.
"Saat ini Komnas KIPI sedang melakukan investigasi, untuk melihat penyebab kematian. Apakah berhubungan dengan pemberian vaksin atau karena sebab lain," pungkas Rizka.