Guyup Rukun 3 Kepala Daerah Surabaya Raya, Ini Faktanya
Pilkada serentak 2020 menghasilkan tiga kepala daerah muda di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Mereka adalah Walikota Eri Cahyadi, Bupati Ahmad Muhdlor, dan Bupati Fandi Ahmad Yani.
Akankah kepala daerah segenerasi ini makin mempermudah koordinasi pembangunan ketiga daerah yang juga dikenal dengan sebutan Surabaya Raya ini? Harapan itu rasanya bukan hanya di angan-angan.
Selama ini terkesan sulit untuk mempertemukan tiga kepala daerah yang saling berdekatan ini. Padahal banyak hal persoalan warga dan infrastruktur bisa diselesaikan bersama. Karena Sidoarjo dan Gresik berbatasan langsung dengan Surabaya.
Ada banyak isu yang bisa diselesaikan bersama. Misalnya masalah konektifitas transportasi publik, Terminal Purbaya, akses jalan keluar masuk antar ketiga kota, kerjasama perencanaan pembangunan jalan dan kawasan.
Namun, kendala utama selama ini tampak pada egosentrisme masing-masing kepala daerah. Bahkan, masing-masing merasa saling unggul sehingga tidak perlu menjalin kerjasama yang saling menguntungkan ketiga daerah tersebut.
Lantas mengapa harapan kerjasama ketiga kepala daerah Surabaya Raya ini seakan mengemuka lagi sekarang? Setidaknya ada 4 fakta yang bisa menumbuhkan asa baru agar ketiga kepala daerah itu guyup rukun membangun daerah bersama.
1. Temu Informal Sebelum Resmi Menjabat
Kesadaran baru ketiga kepala daerah saling menopang bersama justru muncul sebelum mereka dilantik sebagai kepala daerah. Ketiganya sudah mengadakan pertemuan informal di sebuah hotel Surabaya untuk membahas agenda-agenda kerjasama yang mungkin bisa diwujudkan bersama.
Pertemuan itu berlangsung di Hote Shangrila Surabaya, Minggu, 21 Februari 2021 lalu. "Ada 5 hal yang disepakati dan dibahas dalam pertemuan seama 120 menit itu," kata Walikota Surabaya Eri Cahyadi, saat itu.
Kelima hal itu meliputi, integrasi penanganan pandemi Covid-19, manajemen transportasi terpadu, manajemen sungai terpadu, pengembangan manajemen pengetahuan untuk meningkatkan kualitas inovasi antar-daerah, dan infrastruktur jalan.
2. Temu Lanjutan Setelah Resmi Jadi Kepala Daerah
Setelah dilantik 26 Februari lalu, Eri Cahyadi, Ahmad Muhdlor, dan Fandi Ahmad Yani melakukan pertemuan lanjutan semi resmi. Pertemuan ini diprakarsai Radio Suara Surabaya (SS), Senin, 8 Maret 2021. Mereka bertemu dalam program Three MasKada.
Salah satu yang dibahas soal Terminal Purabaya atau Bungurasih. "Masalah tiga daerah ini tidak diurai secara resmi. Tapi lewat sepak bola, ngopi. Masalah Bungurasih yang berlarut-larut itu, di warung kopi nggak sampai lima menit selesai. Intinya, bagaimana hasilnya memberikan manfaat untuk masyarakat di tiga daerah itu,” ujar Bupati Sidoarjo yang aktab dipanggil Gus Muhdlor.
3. Kepala Daerah dengan Usia Sama-sama Muda
Yang memungkinkan ketjasama ketiga daerah lebih gampang digalang. Mereka satu generasi. Generasi baru yang mungkin belum terpapar sejarah perseteruan ketiga daerah yang saling tersambung dan berbatasan langsung ini.
Eri Cahyadi, walikota mantan birokrat karir ini berusia 43 tahun. Usia yang cukup muda untuk pemimpin sebuah kota besar. Sedangkan Gus Muhdlor menjadi orang pertama di Sidoarjo pada usia 30 tahun. Ia berlatar belakang seorang dosen dan sarjana Fisip Unair. Lalu Fandi Ahmad Yani menjadi Bupati Gresik pada usia 36 tahun. Ia berlatar belakang sebagai pengusaha.
Usia yang sama-sama muda dan latar belakang mereka memungkinkan menjalin kerjasama secara lebih fleksible. Ketiganya juga sama-sama berlatar belakang sebagai santri.
4. Saling Tergantung untuk Kemajuan Bersama
Daerah yang dipimpin ketiga kepala daerah muda ini sebetulnya saling tergantung satu sama lainnya. Banyak pekerja jasa di Surabaya berasal atau tinggal di Gresik dan Sidoarjo. Mereka ini dikenal sebagai warga komuter.
Malah bisa dokatakan banyak warga baru Sidoarjo dan Gresik masih ber-KTP Surabaya. Mereka umumnya keluarga baru yang tinggalnya di dua daerah penopang Surabaya ini.
Industri yang tadinya berpusat di Surabaya sudah sejak lama bergeser ke kedua daerah tersebut. Ini karena samkin mahalnya nilai tanah di Ibukota Provinsi Jawa Timur. Karena itu, kerjasama ketiga daerah ini menjadi semacam keharusan. Ada saling ketergantungan antar ketiganya.
Advertisement