Trend Baru, Mountain Bike pakai Handlebar Drop ala Gravel atau Road Bike
Gap antara sepeda gravel dan mountain bike semakin kecil. Tak jarang, sepeda gravel menggunakan desain frame yang mirip dengan MTB. Atau menggunakan sistem suspensi yang mirip dengan MTB.
Uniknya, kebalikannya, MTB malah menggunakan drop bar. Hal itu terlihat dari beberapa pembalap yang mengikuti even mountain bike yakni Leadville 100 di Rocky Mountains, Amerika Serikat ini.
Di even itu banyak sepeda cross country mountain bike yang menggunakan handle bar ala road bike atau gravel bike ini.
Bahkan pemenang Leadville 100 tahun ini, Keegan Swenson menggunakan sepeda Santa Cruz Highball hardtail yang dilengkapi dengan sokbreker depan RockShox SID Ultimate Flight Attendant dikombinasi dengan grupset SRAM XX SL AXS dan shifter SRAM Red AXS. Yang menarik, Swenson menggunakan handlebar drop bar.
Swenson tidak sendiri. Di awal tahun ini, Ulrich Bartholmoes juga menggunakan drop bar di sepeda BMC Twostroke saat mengikuti even Traka di Girona, Spanyol.
Dylan Johnson, sang juara Unbound 2024, sebuah even gravel paling akbar di dunia ini menggunakan sepeda MTB untuk turun di Leadville 100.
Sejatinya Johnson memiliki sponsor, Felt. Tetapi Felt tidak memproduksi sepeda MTB jadi dia berhak memilih frame MTB lain. Dan dia memilih Allied BC40 full suspension mountain bike dengan setingan dropbar.
Begitu pula Russel Finsterwald, pembalap yang disponsori Trek ini menggunakan Supercaliber dengan dropbar saat balapan di Leadville 100.
Mayoritas pembalap yang menggunakan dropbar adalah pembalap yang disponsori SRAM. Masuk akal, karena grupset SRAM tidak memerlukan kabel. Sehingga tidak terpengaruh atas handlebar yang digunakan.
Sedangkan para pembalap yang disponsori Shimano bisa memilih opsi Di2. Tetapi banyak pembalap yang menggunakan Shimano mechanical saat turun di Leadville 100 ini.
Apa fungsi dropbar di sepeda gunung? Dibandingkan dengan handlebar MTB yang lurus (flat bar), dropbar bisa memberikan opsi posisi rileks saat perjalanan jauh.
Selain itu dropbar bisa memberikan pilihan posisi tangan. Bisa di hood, bisa di tengah, dan bisa turun di bagian drop. Jadi membuat tangan lebih rileks juga.
Paling utama, dengan dropbar bisa memberikan posisi paling aerodinamis. Hal ini tidak mungkin bisa didapatkan apabila menggunakan flat bar dengan stem yang dibalik sekalipun.
Hal ini sangat menguntungkan apabila trek yang dilalui tidak memerlukan haluan teknikal seperti balapan Leadville 100 ini.
Berbeda dengan sepeda gravel, sepeda cross country mountain bike ini lebih efisien. Terutama bila di medan yang lebih berat dan memerlukan ban yang lebih besar dan suspensi yang lebih maksimal untuk memberikan traksi.
Jadi tak lama lagi pasti akan booming mountain bike dengan handlebar drop ala gravel.