Tren Kasus Kekerasan Anak di Bondowoso masih Meningkat
Kasus kekerasan terhadap anak di Bondowoso Jawa Timur masih cenderung meningkat. Data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bondowoso mencatat, ada 8 kasus pada 2019, kemudian naik menjadi 12 kasus selama 2020, hingga Juli 2021 sudah ada 11 kasus.
Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bondowoso, Sumaryati mengatakan, kasus kekerasan anak di Bondowoso cenderung meningkat dari 2019 hingga Juli 2021, itu meliputi kekerasan seksual, mental, dan fisik.
"Faktor penyebabkekerasan anak beragam. Mulai pergaulan bebas, dampak kecanduan gadget, hingga pola asuh anak yang salah,"katanya pada Minggu, 21 November 2021.
Untuk itu, Sumaryati mengimbau orangtua selalu mengawasi aktivitas anaknya. Termasuk mengawasi pergaulan anak di lingkungan keluarga dan masyarakat.
"Karena, dari banyak kasus kekerasan anak, rata-rata orang terdekat yang melakukan. Makanya, kami terus mengedukasi pengetahuan pola asuh anak kepada keluarga. Harapan kami, hingga akhir Desember 2021 kasus kekeradan tidak bertambah," ujarnya.
Sementara Kepala DPPKB Bondowoso dr. Agus Suwardjito menjelaskan, DPPKB dalam menangani kasus kekerasan anak di Bondowoso membentuk Satgas PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) kabupaten dan kecamatan, Pusat Pembelajaran Keluarga, dan Pusat Perlindungan Anak Berbasis Keluarga.
"Pembentukan tiga lembaga itu merupakan upaya DPPKB Bondowoso dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan. Selain itu, untuk pendampingan korban kasus kekerasan anak dan perempuan ," jelas Agus.