Trauma Korban Kanjuruhan, Vicky hanya Bisa Makan Pisang dan Bubur
Tragedi Kanjuruhan menyisakan trauma berat bagi banyak pihak, khususnya para korban. Seperti yang dialami Vicky Hermansyah. Ia korban tragedi Kanjuruhan asal Sidoarjo, Jawa Timur. Meski sempat kritis, hari ini Vicky Hermansyah sudah kembali ke rumahnya.
Pasca tragedi yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022, lalu, pemuda berusia 20 tahun ini mengalami trauma baik fisik maupun mental. Hal tersebut dijelaskan Eva, tante Vicky Hermansyah. Eva yang mendampingi Vicky Hermansyah selama dirawat intensif di rumah sakit Kanjuruhan, Malang.
"Sempat kritis, karena anaknya kalau ingat masa lalunya waktu di Kanjuruhan itu, dia berontak seakan-akan mau cari jalan keluar. Dia marah," ucap Eva, Rabu, 2 November 2022. Saat ditemui di rumah keluarga Vicky Hermansyah, Desa Kesamben, Kecamatan Porong, Sidoarjo.
Meskipun saat ini kondisinya sudah berangsur membaik, lanjut Eva, kondisi keponakannya masih belum normal. Ia masih kesulitan duduk karena badanya masih lemas.
"Kemarin kita disana (rumah sakit Kanjuruhan) masih kita ajari duduk cuma sebentar karena dia gak bisa lama duduk, badanya masih lemas. Makan pun masih disuapin," imbuhnya.
Eva menjelaskan, selama ini Vicky Hermansyah belum bisa untuk makan dan minum sendiri. Harus disuapi. Bahkan pencernaan Vicky Hermansyah juga belum bisa menerima makanan biasa.
"Makan bubur sama pisang. Pisang kita lumat seperti anak bayi, awal makan pisang hanya 1 mingguan lalu pas di kamar VIP dikasih dorongan suntik," beber Eva.
Eva juga menceritakan, Vicky Hermansyah belum bisa minum secara normal. "Jadi kalau minum juga kita suapin pakai sendok. Belum bisa minum normal," tutupnya.
Advertisement