Transmisi Lokal Virus India, Pakar: Segera PSBB
Pakar Epidemologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr Windhu Purnomo menilai Pemberlakuan Pembatasa Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang dilakukan pemerintah tidak efektif. Karena penularan virus corona atau Covid-19 tetap terjadi. Bahkan, sebarannya terjadi lebih cepat dengan varian virus baru.
Di Jawa Timur sendiri tercatat sudah ada empat varian. Antara lain varian asal Wuhan, lalu varian B-1.17 asal Inggris, varian B-1.31.5 asal Afrika Selatan, dan varian B-1.617.2 assal India yang saat ini tengah merebak.
“Sejak awal kasus melonjak di Bangkalan dengan kematian yangg cukup tinggi, saya sudah menyarankan dilakukan PSBB ketat di Bangkalan, tidak boleh ada perjalanan keluar masuk Bangkalan,” ujar Windhu, Minggu 20 Juni 2021.
Khusunya ke luar daerah seperti yang terjadi sekarang masih banyak warga Madura yang ke Surabaya maupun ke luar kota lainnya. Menurutnya ini sangat bahaya dan membuat potensi terjadinya transimisi lokal.
Memang sudah dilakukan upaya PPKM Mikro namun kebijakan itu dinilai tidak efektif karena masih banyak warga yang abai terhadap protokol kesehatan. “Tidak ada gunanya PPKM Mikro yg sudah jelas tidak efektif. Kalau mau dilihat, banyak orang sekarang abai protokol kesehatan. Kalau kayak gini ya situasi ini gak akan pernah selesai,” ungkap Windhu.
Windhu meminta perangkat daerah agar melakukan kebijakan yang lebih efektif. Bahkan, harus penindakan yang dapat membuat masyarakat menjadi jera dan mau menerapkan protokol kesehatan.
“Masyarakat harus diajari bahkan dihajar. Jangan kemudian kita nurutin masyarakat, apalagi di masa darurat kesehatan masyarakat sekarang ini gak bisa kita main-main. Kita harus berani memberi sanksi,” jelasnya.
Sementara itu, terkait screening di posko penyekatan, namun hal tersebut dinilai tidak efektif karena hasil dari swab antigen yang belum bisa memastikan apakah yang negatif betu-betul sehat. Menurutnya, swab antigen tingkat akurasinya 85-90 persen, artinya masih bisa terjadi false negative yang ketika lepas bisa saja tetap membawa virus.
Karena itu, Windhu meminta kepada pemerintah agar segera melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bangkalan, maupun daerah lain yang masuk zona merah (risiko penyebaran Covid-19 tinggi) agar tidak semakin meluas.
Advertisement