Transisi Dilanjutkan, Pemkot Malang Siapkan Simulasi New Normal
Masa Transisi Malang Raya kembali diperpanjang selama satu pekan ke depan. Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan, dalam masa transisi ini ia akan memulai simulasi kehidupan new normal atau adaptasi kebiasaan baru.
"Jadi saya sampaikan transisi dan new normal itu kan hampir sama, akan kami terapkan terus. Masa transisi ini kan masa keprihatinan untuk memahami new normal itu," tuturnya pada Senin 15 Juni 2020.
Sembari menunggu masa transisi usai, Sutiaji sudah mulai melakukan simulasi new normal atau adaptasi kebiasaan baru. Simulasi tersebut mulai dilakukan dalam lingkup Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Malang.
"Apel pagi ini kami laksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menggunakan masker, menjaga jarak, serta mengecek temperatur suhu tubuh para ASN," ujarnya.
Sutiaji mengatakan tujuan diadakannya simulasi adaptasi kebiasaan baru melalui kegiatan apel pagi tersebut agar masyarakat dapat mengikuti pola yang diterapkan Pemkot Malang, supaya dapat bekerja secara produktif secara aman dan bebas Covid-19.
"Jangan sampai saat kita berada di masa pandemi ini, kualitas kinerja dan pelayanan pada publik juga ikut menurun, masyarakat tetap harus mendapatkan pelayanan publik yang terbaik dan ASN tetap harus terus berkarya" tuturnya.
Sutiaji menerangkan, para ASN di lingkungan Pemkot Malang harus memberikan contoh penerapan protokol kesehatan Covid-19 dalam kegiatan sehari-hari.
"Ini para ASN harus bisa memberikan contoh. Bagaimana nanti mereka masuk pada tatanan new normal itu. Pelan tapi pasti, model kerja dan kinerja yang dulu diterapkan secara normal kembali tapi pakai protokol kesehatan Covid-19," tuturnya.
Menurut perhitungan Tim Satgas Covid-19 Universitas Brawijaya (UB), rate of transmition Malang Raya sebesar 1,2. Angka tersebut di atas batas ideal rate of transmition sesuai standar World Health Organization (WHO) yakni di bawah 1.