Transformasi Lingkungan Dilem oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler 4 Untag Surabaya
Oleh: Eksayoga
Sub Kelompok 7 Kuliah Kerja Nyata Reguler 4 dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag Surabaya) menginisiasi program yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas lingkungan di Desa Dilem, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.
Program ini dinamai "Landfill Design For Environmentally Village" atau "Desain TPS Untuk Desa Ramah Lingkungan", dengan tujuan menciptakan sistem pengelolaan sampah yang efisien dan berkelanjutan, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Program ini dimulai dengan observasi dan penelitian mendalam terkait kondisi pengelolaan sampah di Desa Dilem. Tim KKN menyadari bahwa pengelolaan sampah yang tidak teratur dapat berdampak buruk terhadap kesehatan lingkungan dan masyarakat.
Saat ini, sampah sering kali dibuang sembarangan, menyebabkan polusi dan masalah kesehatan. Solusi yang ditawarkan adalah mendirikan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang dikelola dengan baik.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber dan konsultasi dengan ahli lingkungan, tim KKN merancang desain TPS yang ramah lingkungan. Proyek ini mencakup pemilahan sampah dari sumbernya, pengolahan limbah organik menjadi kompos, dan penggunaan teknologi sederhana namun efektif untuk mengelola sampah non-organik. Selain itu, tim juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
Desain TPS yang diusulkan oleh sub kelompok 7 Kuliah Kerja Nyata Reguler 4 menggunakan metode sederhana namun efektif, dengan penekanan pada pemilahan sampah yang benar sejak awal. Sampah organik akan diolah menjadi kompos yang dapat digunakan untuk pertanian dan perkebunan lokal, sementara sampah non-organik akan dikelola untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Pemilahan sampah ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah yang harus dibuang, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat desa. Kompos yang dihasilkan dapat dijual atau digunakan sendiri oleh petani setempat, sehingga meningkatkan produktivitas pertanian.
Proyek ini juga melibatkan kerja sama dengan pemerintah desa dan masyarakat setempat. Dukungan dari pemerintah desa sangat penting dalam penyediaan lahan dan fasilitas dasar untuk TPS, serta regulasi yang mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Masyarakat desa diharapkan berpartisipasi aktif dalam proses pemilahan dan pengelolaan sampah. Partisipasi aktif dari masyarakat sangat penting karena keberhasilan proyek ini bergantung pada kesadaran dan keterlibatan mereka. Tim Kuliah Kerja Nyata juga akan melibatkan tokoh masyarakat dan pemuda desa dalam sosialisasi dan pelatihan, agar mereka dapat menjadi agen perubahan dalam mengedukasi masyarakat lainnya.
Proyek "Landfill Design For Environmentally Village" ini tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan masalah sampah, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat. Dengan edukasi yang tepat dan sistem pengelolaan yang baik, diharapkan Desa Dilem dapat menjadi desa percontohan dalam hal pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Tim Kuliah Kerja Nyata juga berencana untuk memantau dan mengevaluasi proyek ini secara berkala untuk memastikan sistem yang diterapkan berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Evaluasi ini akan melibatkan pengukuran dampak lingkungan dan sosial dari proyek ini, serta masukan dari masyarakat dan pihak terkait.
Melalui proyek ini, sub Kelompok 7 Kuliah Kerja Nyata Reguler 4 dari Untag Surabaya dengan bimbingan dari Dia Puspitasari S.Sosio, M.Si berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menjaga lingkungan. Proyek ini juga diharapkan dapat menginspirasi kelompok KKN lainnya untuk fokus pada isu-isu lingkungan yang penting.
Desa Dilem, dengan dukungan dari sub Kelompok 7 Kuliah Kerja Nyata Reguler 4 dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan dapat menjadi model desa ramah lingkungan di Indonesia. Proyek ini menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil dan komitmen kuat untuk menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih baik.
Selain itu, proyek ini juga membuka peluang bagi pengembangan program-program lanjutan yang dapat mendukung keberlanjutan TPS dan pengelolaan sampah di Desa Dilem. Misalnya, tim Kuliah Kerja Nyata dapat menginisiasi program daur ulang sampah plastik menjadi barang-barang bernilai ekonomis, seperti tas atau kerajinan tangan.
Program ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah plastik, tetapi juga memberikan peluang usaha bagi masyarakat setempat. Selain itu, tim Kuliah Kerja Nyata juga dapat bekerja sama dengan lembaga pendidikan di desa untuk mengintegrasikan pendidikan lingkungan dalam kurikulum sekolah, sehingga anak-anak sejak dini sudah memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.
Pada akhirnya, keberhasilan proyek "Landfill Design For Environmentally Village" ini sangat tergantung pada komitmen dan kerja sama dari semua pihak yang terlibat. Sub Kelompok 7 Kuliah Kerja Nyata Reguler 4 dari Untag Surabaya berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat Desa Dilem dalam menjalankan program ini, serta memberikan dukungan teknis dan edukasi yang dibutuhkan. Dengan dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat, pemerintah desa, dan berbagai pihak terkait, diharapkan proyek ini dapat berjalan lancar dan mencapai tujuannya.
Proyek ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia yang menghadapi permasalahan serupa. Dengan contoh nyata dari Desa Dilem, diharapkan desa-desa lain dapat mengikuti jejak yang sama dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya dalam hal pengelolaan sampah dan perlindungan lingkungan.
Dengan demikian, proyek "Landfill Design For Environmentally Village" ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi Desa Dilem, tetapi juga memberikan kontribusi bagi upaya global dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Kami, sub Kelompok 7 Kuliah Kerja Nyata Reguler 4 dari Untag Surabaya, sangat bangga dan bersemangat menjalankan proyek ini, serta berharap dapat memberikan dampak positif nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Melalui kerja keras dan komitmen bersama, kami yakin bahwa Desa Dilem dapat menjadi desa percontohan dalam hal pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Salah satu elemen kunci dari proyek ini adalah keterlibatan aktif dari seluruh elemen masyarakat. Dalam fase perencanaan, kami telah mengadakan beberapa pertemuan dengan tokoh masyarakat dan pemimpin desa untuk mendapatkan masukan dan dukungan.
Pertemuan ini bertujuan memastikan bahwa desain TPS yang diusulkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal. Selain itu, masyarakat juga dilibatkan dalam proses pemetaan lokasi TPS, sehingga lokasi yang dipilih benar-benar strategis dan mudah diakses oleh warga.
Pendidikan dan pelatihan merupakan bagian integral dari proyek ini. Kami menyadari bahwa perubahan perilaku masyarakat dalam hal pengelolaan sampah tidak bisa terjadi secara instan. Oleh karena itu, kami telah merancang serangkaian workshop dan pelatihan yang akan diadakan secara berkala.
Workshop ini mencakup berbagai topik, mulai dari teknik pemilahan sampah, pembuatan kompos, hingga cara mengolah sampah plastik menjadi barang bernilai ekonomis. Dengan demikian, kami berharap masyarakat Desa Dilem tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoretis, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat mereka terapkan sehari-hari.
Selain itu, kami juga menjalin kerja sama dengan beberapa LSM dan organisasi lingkungan yang berpengalaman dalam pengelolaan sampah. Kerja sama ini bertujuan untuk mendapatkan bimbingan teknis dan dukungan sumber daya yang diperlukan dalam implementasi proyek ini.
Kami juga berharap kerja sama ini dapat membuka peluang bagi program-program lanjutan yang lebih luas, seperti pengembangan energi terbarukan dari limbah organik, atau pengolahan air limbah yang ramah lingkungan.
Di masa depan, kami juga berencana memperluas cakupan proyek ini dengan melibatkan lebih banyak desa di sekitar Kecamatan Gondang. Dengan demikian, kami berharap dapat menciptakan jaringan desa ramah lingkungan yang saling mendukung dan berbagi pengalaman dalam hal pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Kami percaya bahwa dengan kerja sama yang baik dan komitmen dari semua pihak, tujuan ini dapat tercapai.
Secara keseluruhan, proyek "Landfill Design For Environmentally Village" ini merupakan langkah awal penting dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat di Desa Dilem.
Kami, sub Kelompok 7 Kuliah Kerja Nyata Reguler 4 dari Untag Surabaya, sangat bersemangat dan termotivasi untuk terus bekerja keras demi mewujudkan visi ini. Kami berharap proyek ini dapat memberikan dampak positif yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat Desa Dilem, serta menginspirasi desa-desa lain untuk melakukan hal yang sama."
Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, kami yakin bahwa masa depan yang lebih baik dan ramah lingkungan bukanlah mimpi, tetapi sebuah kenyataan yang bisa kita wujudkan bersama.