Transformasi Kemasjidan Tertantang Zaman, Pesan Ketua PWNU Jakarta
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma’arif menekankan pentingnya transformasi manajemen kemasjidan yang baik untuk menghadapi tantangan zaman modern. Sebab menurutnya, masjid memiliki fungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial di tengah masyarakat.
“Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan, sosial, dan ekonomi umat. Oleh karena itu, manajemen masjid harus adaptif dan inovatif untuk menjawab kebutuhan masyarakat,” ujar Kiai Samsul.
Hal itu disampaikan dalam kegiatan Silaturahim Nasional dan Pelatihan Manajemen Transformasi Kemasjidan yang diselenggarakan oleh Lembaga Takmir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTM PBNU) di Aula Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Muamalat Tower, Jakarta Selatan, 7 September 2024 malam.
Transformasi Manajemen Masjid
Oleh karena itu, lajut Kiai Samsul, untuk melakukan transformasi manajemen masjid, para pengurus LTMNU perlu meningkatkan kapasitasnya agar mampu memakmurkan masjid dengan optimal. Salah satunya dengan gencar melakukan kegiatan dan aktivitas
“Kita harus serius bagaimana mengelola majid secara optimal. Baik di Jakarta atau yang wilayah lainnya.
“Kita harus memakmurkan masjid dengan mengisi kegiatan. Sekarang masjid-masjid kita banyak yang dikuasai oleh mereka (pihak lain)," pungkasnya. Demikian dilaporkan Imam Kusnin Ahmad.