Transaksi Digital Diharapkan Bisa Atasi Keterpurukan
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, International Monetary Fund (IMF) memprediksi Pandemi Covid-19 akan membuat sekitar 170 negara di dunia, termasuk Indonesia mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi. Oleh sebab itu, transaksi dan jasa digital diharapkan dapat mengurangi dampak negatif tersebut.
“Mampukah sektor digital mengurangi dampak terburuk dari ekonomi, misalkan menjadi substitusi dari kegiatan ekonomi yang saat ini dibatasi. Kita tahu bahwa sektor retail, sektor jasa terdampak sebagai akibat Covid-19,” kata Bambang Brodjonegoro melalui telekonferensi di TVRI secara webinar, di Jakarta, Kamis 30 April 2020.
Acara ini berkaitan dengan penganugerahan Top IT, Top TELCO dan Top Digital L 2020, di acara Digital Innovation Award 2020 yang diselenggarakan oleh ITECH dan TVRI.
Menurut Menristek/Kepala BRIN, selama pandemi Covid-19 maupun setelahnya, bisnis berbasis tatap muka akan semakin berkurang, sehingga inovasi di sektor digital semakin diperlukan untuk mengisi kegiatan tatap muka yang berkurang ini.
Fenomena ini disebut oleh Menristek/Kepala BRIN sebagai less contact economy. "Kita harus siap dengan new normal situation, bahwa interaksi ekonomi ke depan kalau saya boleh rangkum itu adalah less contact economy, tidak contact free tapi less contact economy. Artinya, di masa depan meskipun Covid-19 ini sudah teratasi, jika ada obat atau vaksin Covid-19, keadaan new normal ini akan ditandai dengan berkurangnya pertemuan atau berkumpulnya kerumunan. Ini kesempatan terbesar bagi sektor digital untuk bisa mensubstitusi berkurangnya pertemuan langsung, rapat atau kegiatan lain, sehingga digital economy application bisa diterapkan," ujar Bambang.
Menteri Bambang menyatakan, inovasi digital tidak hanya dibutuhkan di bidang ekonomi, tapi juga di bidang medis atau kedokteran dengan adanya aplikasi telemedicine yang membuat konsultasi pasien dengan dokter tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan melalui layanan digital.
"Telemedicine akan menjadi pola yang biasa ke depannya, atau yang boleh saya sebut menjadi new normal. Berarti kembali lagi bagi para pegiat di bidang digital, upaya untuk membuat telemedicine itu bisa menjangkau semakin banyak masyarakat Indonesia. Meningkatkan aplikasi telemedicine atau kedokteran jarak jauh ini menjadi sangat penting saat ini, apalagi sekarang tidak direkomendasikan untuk kita begitu saja pergi ke rumah sakit karena kemungkinan tertular oleh virus Covid-19," katanya.
Dalam acara Top Digital Innovation Award 2020 ini, Kemenristek/BRIN mendapat anugerah Top Government Innovation Excellent in Science, Technology, Research and Innovation Institution 2020. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendapat penghargaan Top Goverment Innovation Excellent in Assessment and Application of Technology for Innovation 2020.
Advertisement