Transaksi Digital BNI Syariah Naik Tajam
Direktur Keuangan & Operasional BNI Syariah, Wahyu Avianto mengungkapkan transaksi mobile banking dan internet banking naik signifikan. Peningkatan lantaran adanya digitalisasi layanan BNI Syariah, serta pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas perbankan konvensional.
Diketahui, transaksi mobile banking dan internet banking meningkat masing-masing 142,3 persen dan 89,3 persen. Sementara transaksi di kantor cabang hanya tumbuh 7,5 persen dan mesin ATM -8,7 persen.
"Peningkatan digital sudah kami persiapkan sejak tahun lalu, dan terus meningkat, seiring dengan adanya pandemi," kata Wahyu Avianto, Kamis 28 Mei 2020.
BNI Syariah menerapkan strategi peningkatan digital banking dan transactional banking. Ini membuahkan hasil pada sisi CASA atau dana murah yang porsinya terus naik. Per kuartal I 2020, porsi CASA telah mencapai 64,96 persen.
Imbasnya, terjadi penurunan biaya dana sehingga margin atau imbal hasil lebih kompetitif. Peningkatan CASA didukung oleh sinergi dengan induk dan pembukaan tabungan secara digital.
Wahyu melanjutkan, peningkatan CASA per Maret 2020, ada sekitar 251.672 rekening yang dibuat melalui SCO dari total number of account sekitar 3,5 juta rekening, dengan nilai sekitar Rp 2 triliun.
Sementara itu, pembukaan rekening dari rumah sudah mencapai porsi 14,01 persen per kuartal I 2020. Sejak dibuka pada awal 2019, jumlah pembuatan rekening secara online telah mencapai sekitar 24 ribu rekening.
"Dulu, di awal 2019 itu tidak sampai 0,1 persen, sekarang sudah sekitar 5.000-6.000 akun rekening per bulan, dari rata-rata pembuatan rekening 50 ribu per bulan," katanya.
Wahyu meyakini pertumbuhannya akan terus meningkat dan bisa mencapai porsi 50 persen di akhir tahun. BNI Syariah juga telah meluncurkan uang elektronik syariah Hasanahku untuk melengkapi ekosistem pembayaran syariah.
Ini menjadi uang elektronik berbasis server pertama di Indonesia yang diluncurkan institusi keuangan syariah. (Rep)
Advertisement