Trans Jawa Bikin Perjalanan Purwokerto-Surabaya Lebih Irit 4 Jam
Mempersingkat jarak tempuh empat jam perjalanan darat tentu sangat berarti. Ini yang saya alami ketika menjalani roadtrip Purwokerto-Surabaya dalam rangka mudik akhir tahun.
Empat jam adalah waktu yang cukup untuk istirahat. Selama itu pula waktu yang saya butuhkan selama bertahun-tahun setiap harinya. Selebihnya bisa digunakan kerja produktif.
Mengirit waktu empat jam untuk perjalanan sepanjang 502 kilometer itu terjadi setelah Tol Trans Jawa tersambung sampai Surabaya. Dengan infrastruktur baru itu, waktu tempuh bisa dicapai dengan 12 jam.
Sebelumnya, untuk perjalanan yang sama minimal perlu 16 jam. Belum lagi kalau harus menghadapi kemacetan di sejumlah ruas kota akibat kepadatan lalu lintas di musim liburan seperti waktu mudik lebaran atau Natal dan tahun baru.
Saya memulai jalan dari kota tempat kelahiran Jenderal Sudirman pukul 12.00 siang. Masuk rumah di kawasan Surabaya Selatan pukul 00.00 WIB kurang sedikit. Hampir berbarengan dengan berakhirnya laga Liverpool melawan Newcastle yang berakhir 4:0 Rabu malam.
Tadinya terpikir untuk transit di Solo semalam agar jeda sejenak. Beristirahat semalam sambil wisata kuliner di kota yang terkenal dengan nasi liwet dan gudeg cekernya ini. Apalagi, arus lalu lintas Yogya-Solo terkenal padat merayap yang bisa membuat perjalanan lebih capek dari biasanya.
Syukur sore itu kepadatan kendaraan hanya terjadi di sejumlah ruas. Juga saat perjalanan Purwokerto-Yogyakarta melalui jalur tradisional lewat jalur utama Kebumen dan Purworejo. Dengan arus yang lebih lancar, sampai di Yogya masih bisa singgah hampir sejam untuk makan malam.
Saya sempat membayangkan jika ruas jalan tol juga dibikin untuk jalur Solo-Yogyakarta dan Yogyakarta-Purwokerto. Kalau itu terjadi, jarak tempuh perjalanan darat dari Surabaya sampai dengan kota tempat tinggal para pensiunan itu bisa ditempuh hanya 6 jam. Asyik kan!
Sayang Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X masih keberatan wilayahnya kelewatan jalan berbayar. Dia masih berpendapat, jalan tol tidak memberi dampak kepada pemberdayaan rakyatnya. Khususnya rakyat kecil.
Tapi sebenarnya tidak harus demikian. Jalan tol akan memperlancar angkutan manusia dan barang. Dengan makin lancar arus barang, maka bisa mengurangi biaya angkutan dan membuat harga barang lebih murah. Kemudahan arus manusia juga makin memperbesar jumlah kunjungan. Banyaknya kunjungan orang ke Yogya yang bisa menyejahterakan warganya.
Negara-negara besar seperti Amerika dan China membangun ekonominya juga dengan memperlancar arus barang dan manusia. Dengan membangun jalan benas hambatan antar kota. Kalau keuangan negara mencukupi bisa membangun jalan tanpa bayar. Namun, jika duitnya cekak bangun jalan tol berbayar.
Tersambungnya jalan tol Trans Jawa sangat terasa manfaatnya. Dulu, dari Solo ke Surabaya terasa jauh sekali. Membayangkan perjalanan panjang yang melelahkan. Bertahun-tahun, saya selalu mengharuskan menginap semalam di Yogya setiap pergi dan pulang mudik ke Purwokerto dari Surabaya.
Perbaikan infrastruktur jalan makin memperpendek jarak antar kota. Dari situ mobilitas barang dan manusia akan meningkat tajam. Pada akhirnya perekonomian akan berkembang. Harapannya, kesejahteraan rakyat akan makin tumbuh kembang. (arif afandi)