Tragis, Jebakan Tikus Petani Blora Memakan Korban Jiwa
Banyak petani di wilayah Kabupaten Blora Jawa Tengah, yang menggunakan arus listrik untuk menjebak tikus. Akibatnya, nyawa seorang petani ikut melayang melayang akibat jebakan ini. Bahkan, pemilik sawah sendiri yang menjadi korban.
Biasanya, jebakan ini merupakan rangkaian kawat yang dipasang sepanjang tepi tanaman di area persawahan, dialiri arus listrik, dan dipasang lampu bolham berwarna-warni pada tiang kayu pada setiap sudut. Gunanya, sebagai penanda waktu malam hari, jika di lokasi itu terdapat aliran listrik.
Cara ini, diyakini petani bisa mengurangi ganasnya hama tikus penyerang tanaman padi. Meski cara ini juga bisa membahayakan manusia. Sejatinya, listrik masuk sawah ini digunakan sebagai penggerak pompa listrik untuk pengairan sawah.
Seperti yang terjadi di Desa Jimbung, Kecamatan Kedungtuban. Satu orang meninggal akibat tersengat listrik jebakan tikus. Peristiwa itu terjadi pada hari Rabu 20 Juli 2022, sekira pukul 17.15 WIB.
Menurut Kepala Desa Jimbung, warganya bernama Badri 52 tahun, meninggal dunia di area sawah milik pribadi. Saat itu, korban tengah berada di sawah untuk membersihkan rumput di sawah dan mengecek jebakan yang telah dipasang. “Dia ditemukan oleh warga yang lain dalam posisi tengkurap tidak bernyawa,” jelasnya Kamis 21 Juli 2022 siang melalui sambungan teleponnya.
Kapolsek Kedungtuban, AKP Sujiharno membenarkan peristiwa itu. Begitu mendapat laporan, pihaknya langsung mendatangi lokasi. “Korban saat itu ditemukan tengah menggenggam kawat beraliran listrik,” jelasnya.
Dari kejadian itu, polisi mengamankan sebuah celana kolor warna hitam, sebuah lampu bohlam warna biru putih ukuran 5 watt, serta sebuah kawat aliran strum. Supaya tidak menimbulkan korban, dia mengimbau kepada warga agar tidak memasang jebakan tikus yang menggunakan kawat dengan ada aliran listrik.
Camat Kedungtuban, Rajiman, menyampaikan supaya masyarakat tidak menyalahgunakan listrik untuk jebakan tikus. “Yang membahayakan jiwa manusia sebaiknya tidak dilakukan. Disarankan untuk menggunakan cara-cara lain yang aman bagi manusia,” kata dia.
Sebenarnya, lanjut dia, sudah sering dilakukan imbauan supaya tidak memasang jebakan listrik. Ditanya apakah akan ada tindakan tegas bagi yang tetap memasang jebakan listrik, camat memilih diam. “Cukup,” tutupnya.