Tragis, 2 Pemuda yang Mencebur di Air Atlet Muathay Andalan Lamongan
Meninggalnya dua pemuda MSP, 21 tahun, warga Desa Jejel dan STP, 22 tahun, warga Desa Slaharwotan, Kecamatan Ngimbang, Lamongan menceburkan diri di sungai dan laut, menyisakan duka.
Dua pemuda tersebut, selama ini dikenal sebagai atlet Muathay berprestasi yang menjadi andalan Komite Olahraga Nasional Lamongan. Keduanya juga menjadi andalan meraih medali di tiap kejuaraan seni bela diri tersebut.
Pemuda MSP, yang berusia 21, tahun seperti diketahui diduga menceburkan diri di Sungai Bengawan Solo, tepatnya Jembatan Laren, Desa/Kecamatan Laren, Lamongan. Sedangkan pemuda STP,21, tahun, seorang Anak Buah Kapal (ABK) yang jatuh di perairan laut Selat Madura. Keduanya selama ini tinggal di Desa Jejel dan Desa Slaharwotan, Kecamatan Ngimbang, Lamongan.
Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Lamongan selain berduka juga merasa kehilangan atas takdir yang harus menimpa kedua pemuda tersebut. Karena, MSP dan STP adalah atlet olahraga Muathay andalan Lamongan. Keduanya juga dikenal sebagai sahabat karib.
Catatan prestasi keduanya cukup mengharumkan nama Lamongan. Terakhir, MSP peraih medali perak di ajang final Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) VIII Jawa Timur 2023 di Sidoarjo, Kabupaten/Kita Mojokerto dan Jombang.
Sedang MSP, tercatat sebagai atlet Muathay Lamongan angkatan pertama. Selain sering menjuarai tarung di ajang Kejurda dan Kejurprov dia tampil terakhir di ajang Porprov V di Banyuwangi 2015.
"Setelah itu dia gagal tampil di Porprov lagi. Bukan karena prestasinya merosot, tapi hanya karena soal berat badan. Kebetulan kita ada dua atlet yang memiliki berat badan sama. Sedang aturan Porprov hanya bisa diikuti satu atlet, " tutur pelatih Muathay Lamongan, Indah, Senin 6 Mei 2024.
Ketua Umum Muathay Indonesia (MI) Lamongan, Ganef S membenarkan hal itu. Bahkan, melihat persiapan dan catatan prestasi STP, dia menjadi harapan besar dapat meraih medali emas pada Porprov IX Jawa Timur di Malang 2025 mendatang.
"Soni di Porprov Mojokerto hampir dapat emas. Kurang beruntung saja dan kekurangannya sudah dibenahi dengan rajin berlatih. Kita andalkan bisa meraih medali emas pada Porprov tahun depan Tapi takdir yang Maha Kuasa berkata lain. Informasinya sampai pagi ini juga belum ditemukan. Kita doakan keduanya diterima di sisi Nya, "ungkapnya.
Diketahui, MSP, 21, warga Desa Jejel, Kecamatan Ngimbang meninggal dunia akibat melompat dari Jembatan Laren, Desa/Kecamatan Laren, Sabtu 4 Mei 2024, sore. Pria yang juga karyawan Alfamart di Desa Pangkatrejo, Kecamatan Maduran, ditemukan meninggal di malam harinya.
Dalam waktu hampir sama di hari berikutnya, STP diduga terjatuh dari atas kapal di perairan laut sekitar pelabuhan ICT Tanjung Perak, Surabaya, Minggu 5 Mei 2024.
Hanya beda kronologisnya STP yang tercatat sebagai ABK Segara Anak itu sedang bermain sepakbola bersama teman-temannya di dek kapal belakang palka 2. Dia tercebur ke laut karena untuk mengambil bola yang jatuh ke laut.
Tetapi nahas, begitu tercebur tubuhnya tenggelam dan digulung ombak. Hingga berita ini ditulis belum ada kabar ditemukan.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Lamongan, Heri Pranoto menyampaikan, atas nama pribadi dan pengurus KONI Lamongan turut berbela sungkawa. Ia juga mengaku sangat kehilangan atas meninggalnya dua atlet Muathay yang selama ini menjadi andalan Lamongan ini.
"Keduanya aset Lamongan yang membanggakan. Semoga keduanya diterima Tuhan yang Maha Kuasa dan keluarga yabg ditinggalkan diberi kesabaran," tuturnya.
Advertisement