Tragedi Tewasnya Satpam Perumahan Dipatuk Ular Weling
Sekuriti Cluster Michella, Gading Serpong, Serpong, Tangerang, Iskandar, tewas setelah digigit ular weling berbisa. Pria 44 tahun itu sempat mengisap telunjuk yang digigit ular tersebut untuk mengeluarkan racun dari tubuhnya.
Mulanya korban menemukan ular dan menangkapnya. Pada video yang diunggah, ular yang memiliki corak belang hitam dan putih ini tampak dipegang korban, pada Rabu 21 Agustus 2019.
Korban yang mengenakan baju satpam pada umumnya, tampak mencengkram mulut ular sambil duduk di kursi kayu.
Ia memperlihatkan kepada perekam. Si perekam mengatakan bahwa korban sempat digigit ular weling itu. "Kena gigitan nih Pak Is," ujarnya. Korban juga sempat bercanda dengan mengagetkan ke arah perekam.
Sementara itu, foto korban lainnya juga diunggah dalam video singkat tersebut. Korban tengah tergeletak di sebuah rumah sakit dengan selang di badannya. Tak sampai 24 jam kemudian, korban diketahui telah meninggal dunia, pada Kamis subuh lalu.
Sementara itu, pencipta reptil yang berlalu lalang di dunia televisi, Panji Petualang juga mengunggah kabar ini melalui akun Instagramnya, @panjipetualang_real.
Ia meminta agar selalu hati-hati saat berhadapan dengan ular apapun.
Panji juga menuliskan, sebaiknya dihindari jika menemukan ular jenis ini.
"Semoga husnul khotimah. Weling Bite (Bungarus Candidus). Selalu safety saat berhadapan dengan ular sahabatku reptiler. Menggunakan safety tools saat hendak
rescue atau menangkap ular itu sangat harus terutama ular mematikan. Dan untuk awam hindari ular jika berjumpa dengan mereka," tulis Panji.
Dikutip dari Wikipedia, Weling atau ular weling (Bungarus candidus) adalah sejenis ular berbisa dari suku Elapidae; menyebar di Asia Tenggara hingga ke Jawa dan Bali.
Di beberapa tempat dikenal sebagai ular belang, nama yang juga disematkan bagi ular welang (B. fasciatus).
Ular yang ramping dan tidak seberapa panjang; dari kepala hingga ekor sekitar 100 cm, dengan panjang maksimal sekitar 155 cm.
Bisa ular weling bersifat mematikan dan menimbulkan gejala sebagaimana bisa ular Elapidae pada umumnya, kecuali kobra.
Sifat utamanya adalah racun saraf (neurotoxic), yang dapat berakibat rusaknya jaringan saraf dan membawa kelumpuhan.
Gigitan kobra yang mengandung bisa, akan menimbulkan rasa sakit yang sangat dan pembengkakan di sekitar luka, meskipun kadang-kadang gejala ini tidak muncul.
Di pihak lain gigitan weling tidak demikian, yakni cenderung tidak menimbulkan sakit berlebihan atau bengkak di lokasi luka, tetapi dapat berakibat fatal.