Tragedi Penembakan di SD Texas, Amerika Berkabung selama 4 Hari
Amerika Serikat berduka. Dua hari menjelang libur musim panas, seorang pemuda 18 tahun melepaskan tembakan di sekolah dasar (SD), Robb Elementary School, Uvalde, Texas, Amerika Serikat. Awalnya, dikutip dari pemberitaan AFP, Gubernur Negara Bagian Texas Greg Abbot, menyebut penembakan itu menewaskan 14 siswa dan satu guru.
Kabar terbaru, korban jiwa akibat penembakan massal itu bertambah menjadi 21 orang. Hal ini disampaikan oleh Senator AS asal Texas Roland Gutierrez dalam program Squawk Box CNBC.
Pelaku yang diidentifikasi bernama Salvador Ramos itu tewas oleh petugas keamanan setelah dia melancarkan aksinya. Kepala polisi Distrik Uvalde Pete Arredondo mengatakan pelaku diyakini bertindak sendirian.
"Pelaku menabrak sebuah kendaraan ketika mengemudi di dekat sekolah itu setelah menembak neneknya," jelasnya.
Amerika Pengibaran Bendera Setengah Tiang selama 4 Hari
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memerintahkan seluruh bangunan pemerintah memasang bendera setengah tiang sebagai bentuk penghormatan kepada korban penembakan di Robb Elementary.
"Saya dengan ini memerintahkan pemasangan bendera Amerika Serikat setengah tiang di Gedung Putih dan seluruh bangunan publik, pangkalan militer dan angkatan laut dan seluruh kapal pemerintah federal di Distrik Columbia dan seluruh wilayah Amerika Serikat hingga 28 Mei 2022," demikian pernyataan Joe Biden yang dirilis di situs resmi Gedung Putih hari ini.
Joe Biden juga memerintahkan pemasangan bendera setengah tiang di seluruh kantor kedutaan, kantor konsulat dan fasilitas AS di luar negeri, termasuk fasilitas militer, kapal dan pangkalan angkatan laut.
Peristiwa penembakan ini mengingatkan orang akan kejadian serupa di Sandy Hook, Connecticut pada 2012. Korban tewas berjumlah 26 orang, termasuk 20 anak SD berusia 6-7 tahun.