Tragedi Kanjuruhan, LPSK Terima 10 Permohonan Saksi dan Korban
Sebanyak 10 permohonan diterima pihak Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dalam tragedi Kanjuruhan yang terjadi Sabtu 1 Oktober 2022 malam. Permohonan perlindungan semuanya adalah suporter atas korban dan saksi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan 131 meninggal.
Jumlah 10 pemohon yang masuk di LPSK terhitung dari kejadian 1 Oktober hingga 7 Oktober 2022. Mereka yang melapor di antaranya pengunggah video detik-detik kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.”Yang mengajukan perlindungan adalah suporter karena korban dan saksi,” ujar Wakil LPSK Edwin Partogi Pasaribu, dikutip tempo.co, Sabtu 8 Oktober 2022.
Meski demikian Edwin Partogi tidak menyebutkan suporter yang mengajukan perlindungan. Hal ini semata-mata untuk alasan keamanan dan keselamatan baik korban maupun saksi. Mereka ini korban yang terkena gas air mata yang memilih tidak dirawat di rumah sakit.
Kabar Penculikan
Sebelumnya ditulis Ngopibareng.id 5 Oktober-2022, kabar penculikan warga oleh oknum Polri di Kota Malang merebak. Kabar ini muncul setelah seorang warga Kota Malang berinisial K (Kelvin) diculik viral di media sosial.
Dugaan sementara, K diculik lantaran mengunggah video yang merekam detik-detik Aremania terjebak di pintu stadion Kanjuruhan, Kepanjen Kabupaten Malang.
Melansir unggahan akun Instagram @kolektifa, disebutkan bahwa K akan diundang Mata Najwa sebagai narasumber tragedi Kanjuruhan.
"Tahu video yang tak share kemarin kan video Tik tok Kelpinbotem yang nunjukin kalau pintu terkunci dari luar saat gas air mata mengepul di Tribun. Kelvin diundang Mata Najwa ke Jakarta untuk memberikan kesaksian dan harusnya berangkat siang ini tapi nahas waktu di stasiun dia diculik Intel dari oknum aparat dan akhirnya gagal berangkat. Banyak saksinya orang di stasiun. Mohon doanya semua agar Kelpin selamat," tulis keterangan unggahan tersebut.
"Fyi akun Kelvin sudah tidak dapat ditemukan tapi vt nya banyak direpost orang di TikTok. kalau nggak salah kok main culik-culikan segala sih pak," tulisnya.
Masih dalam unggahan tersebut, Zen RS selaku jajaran redaksi Mata Najwa mengatakan bahwa pihaknya tidak mengundang yang bersangkutan.
"Setelah cek ke internal tidak atau belum ada komunikasi atau undangan dari tim kami kepada saudara Kelvin saya sudah cek ke berbagai desk (Mata Najwa, tim daily sampai tim investigasi) mudah-mudahan tetap dalam keadaan sehat dan baik-baik saja Amin," tulis Zen RS.