Tragedi Kanjuruhan, Korban Cedera Aremania Masih Bermunculan
Sejumlah kelompok suporter Aremania mengalami gangguan kesehatan pasca tragedi berdarah yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 1 Oktober 2022, lalu.
Pasca 11 hari peristiwa kelam sejarah dunia sepakbola Indonesia tersebut, sejumlah Aremania hingga saat ini mengeluhkan sakit pada bagian dada, tenggorokan hingga mata yang memerah.
"Kebanyakan seperti sesak napas, di dadanya sakit, sesak buat napas. Ini tenggorokannya masih terasa perih. Ada beberapa yang masih trauma, juga ada keluarga korban yang tetangganya melaporkan ke kami butuh trauma healing,” ujar salah satu Aremania, Dadang Holopes pada Rabu 12 Oktober 2022.
Rata-rata, kata Dadang, korban melaporkan dampak tragedi di Stadion Kanjuruhan tersebut setelah tiga hingga empat hari merasakan gangguan kesehatan. Para Aremania juga membantu untuk dilakukan rujukan ke sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan.
"Korban mengadukan keluhan setelah tiga hingga empat hari itu merasa sesak, dada sakit. Kami sudah menerima dan sudah kami rujuk ke rumah sakit seperti Hermina, Rumah Sakit Saiful Anwar hingga ke RSUD Kepanjen,” katanya.
Dari pendataan yang dilakukan oleh rekan-rekan Aremania, kata Dadang, setidaknya ada sekitar 80 orang yang telah melaporkan dampak gangguan kesehatan pasca tragedi di Stadion Kanjuruhan.
"Hasil-hasil temuan tim dari Aremania bersama ini rata-rata di sesak napas. Bercak-bercak kulit di muka, kayak iritasi itu ada, itu juga menerima laporan-laporan,” ujarnya.