Tragedi Kanjuruhan, Khofifah Minta Kampus Beri Trauma Healing
Penyintas dalam tragedi Kanjuruhan berpotensi mengalami trauma. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun meminta agar perguruan tinggi dengan Fakultas Psikologi di Malang, membantu memberikan trauma healing.
Gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini menyebut jika ia menemukan orang tua korban yang menanggung beban psikologis. Khofifah mengaku menyaksikan kondisi orang tua Syahrullah, korban meninggal akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, ketika melakukan takziah.
“Saya takziah sekaligus ke makam, ini almarhum Syahrullah, ibu bapaknya kelihatan sekali bebannya cukup berat,” katanya, dikutip dari Kompas TV, Rabu 5 Oktober 2022.
Khofifah mengatakan, ibu Syahrullah lemas dan pingsan ketika menceritakan anaknya pulang tak bernyawa usai melihat pertandingan Arema FC dengan Persebaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Selain itu, Khofifah juga memerintahkan Walikota Malang untuk memberikan trauma healing kepada Alfiansyah, anak yang menjadi yatim piatu setelah kedua orangtuanya meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan.
Alfiansyah bahkan mengaku menyaksikan ayah dan ibunya terinjak-injak di dalam kerumunan penonton yang berusaha keluar dari Stadion Kanjuruhan saat terjadi tembakan gas air mata.
“Kedua orangtuanya meninggal dan Alfiansyah ini melihat bagaimana kedua orangtuanya berada pada suasana berdesakan dan terinjak,” katanya.
Advertisement