Tragedi Kanjuruhan, Adi Sutarwijono: Tak Ada Laga Seharga Nyawa
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono menyampaikan rasa duka mendalam atas Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang pada pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022. Dia mengajak masyarakat untuk menundukkan kepala sejenak dan mengirimkan doa terbaik bagi para korban.
"Kita sampaikan duka cita yang mendalam atas jatuhnya para korban. Kita doakan yang terbaik untuk seluruh korban. Yang meninggal dunia, semoga diberi tempat paling mulia di sisi Tuhan YME. Untuk korban luka-luka dan sedang dalam perawatan, semoga lekas sembuh dan pulih kembali," ujar Adi dalam keterangan tertulisnya.
"Kita juga doakan seluruh keluarga korban diberikan kesabaran dan kekuatan dalam melewati suasana kedukaan yang tidak mudah ini," imbuh Adi Sutarwijono.
Adi mengatakan, sepak bola adalah hiburan rakyat yang digemari banyak orang. Dukungan para suporter terhadap tim kesayangan membuat sepak bola menjadi semarak. Meski demikian, seharusnya tak ada pertandingan sepak bola yang seharga nyawa manusia.
"Kita sering mendengar dan membaca bahwa tak ada sepak bola seharga nyawa manusia. Tapi kejadian meninggalnya suporter sepak bola kini terjadi lagi. Semoga kejadian seperti ini adalah yang terakhir kali. Kita benar-benar prihatin dan bersedih," tutur Adi.
Dia berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semuanya. Baik bagi suporter, panitia pelaksana pertandingan, aparat keamanan, operator liga, dan PSSI.
"Kita semua harus memetik pelajaran. Soal penataan pertandingan, mitigasi risiko di setiap laga, dan berbagai detail lain agar kejadian serupa tak terulang lagi," ujarnya.
Ungkapan keprihatinan dan duka mendalam terus mengalir dari semua kalangan atas tragedi Kanjuruhan. Melalui kanal-kanal media sosial dan media massa, terekspose pernyataan maupun poster bela sungkawa yang mendalam.
"Ini menunjukkan kemanusiaan di atas segalanya. Nyawa manusia lebih berharga dari apapun," kata Adi Sutarwijono.