Tragedi Anak Zaman, Kisah Laila Majnun Tergila-gila
Laila Majnun, kisah terkenal dalam sastra Arab. Kisah ini menjadi metafor akan kesucian cinta. Kisah ini menjadi catatan penting bagi kalangan pesantren.
KH Husein Muhammad dengan fasih menjelaskan makna yang terkandung dalam kisah tersebut. Khazanah kisah yang tak lekang oleh waktu. Kini, Ustadz Ma’ruf Khozin memberi sejumlah catatan berikut:
Pernah mendengar legenda kisah seorang lelaki yang mencintai Laila dengan sepenuh hati hingga lelaki tersebut dipanggil Majnun/ si gila? Yang dimaksud Laila Majnun bukan Laila yang gila, namun yang mencintai Laila sampai tergila-gila.
Siapa lelaki itu? Menurut Al-Hafidz Adz-Dzahabi lelaki tersebut bernama Qais bin Mulawwih.
ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻓِﻲ ﺩَﻭْﻟَﺔِ ﻳَﺰِﻳْﺪَ ﻭَاﺑْﻦِ اﻟﺰُّﺑَﻴْﺮِ.
Qais hidup di masa Dinasti (Bani Umayyah) di masa Yazid dan Ibnu Zubair.
اﻟَّﺬِﻱ ﻗَﺘَﻠَﻪُ اﻟﺤُﺐُّ ﻓِﻲ ﻟَﻴْﻠَﻰ ﺑِﻨْﺖِ ﻣَﻬْﺪِﻱٍّ اﻟﻌَﺎﻣِﺮِﻳَّﺔِ.
Qais ini adalah seorang laki-laki yang mati karena cinta kepada Laila, Putri Mahdi Al-Amiriyah.
Seperti apa kecintaan Qais pada Laila dan kapan cinta mereka bermula?
ﺇِﻥَّ اﻟﻤَﺠْﻨُﻮْﻥَ ﻋَﻠِﻖَ ﻟَﻴْﻠَﻰ ﻋَﻼَﻗَﺔَ اﻟﺼِّﺒَﺎ، ﻭَﻛَﺎﻧَﺎ ﻳَﺮْﻋَﻴَﺎﻥِ اﻟﺒَﻬْﻢَ
Cinta Qais si gila kepada Laila seperti hubungan cinta anak kecil. Keduanya (bertemu) menggembala kambing.
ﻭَﻳُﻘَﺎﻝُ: ﺇِﻥَّ ﻗَﻮْﻡَ ﻟَﻴْﻠَﻰ ﺷَﻜَﻮُا اﻟﻤَﺠْﻨُﻮْﻥَ ﺇِﻟَﻰ اﻟﺴُّﻠْﻄَﺎﻥِ، ﻓَﺄَﻫْﺪَﺭَ ﺩَﻣَﻪُ، ﻭﺗﺮﺣَّﻞ ﻗَﻮْﻣُﻬَﺎ ﺑِﻬَﺎ
Konon, masyarakat Laila melaporkan Qais si gila ini kepada Raja. Ia pun dihukum. Mereka membawa pergi Laila dari Qais.
ﻭَﺟَﺰِﻋَﺖْ ﻫِﻲَ ﻟِﻔِﺮَاﻗِﻪِ ﻭَﺿَﻨِﻴَﺖْ
Laila pun bersedih karena berpisah dengan Qais
ﻓَﻬَﺎﻡَ ﻓِﻲ اﻟﻔَﻼَﺓِ، ﻓﻮﺟِﺪَ ﻣَﻴْﺘﺎً ﻓَﺎﺣْﺘَﻤَﻠُﻮْﻩُ ﺇِﻟَﻰ اﻟﺤَﻲِّ ﻭﻏﺴَّﻠﻮﻩ ﻭَﺩَﻓَﻨُﻮْﻩُ، ﻭَﻛَﺜُﺮَ ﺑُﻜَﺎءُ اﻟﻨِّﺴَﺎءِ ﻭَاﻟﺸَّﺒَﺎﺏِ ﻋَﻠَﻴْﻪِ.
Qais si gila berjalan tak tau arah di sebuah tanah lapang luas. Ternyata ia ditemukan telah mati. Mereka membawanya ke perkampungan, memandikan dan menguburkannya. Para pemuda dan wanita menangisi kematian Qais. (Siyar A'lam An-Nubala' 4/551)