Tradisi Dakwah Surabaya, Syaikh Fadhil al-Jilani: Kemuliaan Baru bagi Mualaf
Ikrar Mualaf merupakan bagian penting dalam proses dakwah di Surabaya. Yakni, pernyataan masuk Islam yang dilakukan warga yang sebelumnya memeluk agama lain.
Tradisi ini telah berlangsung cukup lama, setidaknya sejak 1975. Saat itu, KH Munawar Djaelani (almaghfurlah) merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surabaya, sekaligus imam di Masjid Rahmat Kembangkuning, Surabaya.
Dakwah serupa dilakukan KH Abdul Mukhit Murtadlo, yang juga imam Masjid Rahmat Kembangkuning, Surabaya. Kiai Mukhit Murtadlo, kini juga Ketua MUI Kota Surabaya, yang merupakan sesepuh Ulama di Kota Pahlawan.
Tradisi tersebut dilanjutkan di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya hingga kini. Setiap Jumat, terutama sehabis pelaksanaan Shalat Jumat, terdapat Ikrar Masuk Islam yang dilakukan masyarakat.
Tak heran bila saat Syaikh Prof DR Muhammad Fadhil al-Jailani (cicit dari ulama sufi Syaikh Abdul Qadir Jailani), hadir di Surabaya, berkesempatan memimpin Ikrar Mualaf.
Seorang jamaah perempuan (Muslimah), Antonia Nolla Apresia S (25), menyatakan masuk Islam di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) usai Shalat Jumat, 10 Januari 2025.
“Dengan masuk Islam, Anda (Antonia Nolla Apresia) akan mendapat kemuliaan baru. Anda juga akan mendapatkan kehidupan ke depan yang lebih baik lagi,” kata Syaikh Fadhil saat menyaksikan warga Taman, Sidoarjo, Jawa Timur, yang semula memeluk Katholik itu menjadi Muslimah.
Ikrar Mualaf
Dalam Ikrar Mualaf yang dipandu KH Nasikh Hidayatullah (Imam Masjid Al Akbar Surabaya) dan disaksikan ratusan jamaah serta didampingi dua saksi itu, Nolla yang merupakan anak ketiga dari lima bersaudara itu mengaku ayah dan ibunya sebenarnya beragama Katholik, tapi dua kakaknya justru sudah memeluk Agama Islam terlebih dulu.
“Tapi, lingkup kerja saya sebagai sales banyak bergaul dengan teman-teman yang Muslim, saya sering diajak bukber (buka bersama) saat puasa Ramadhan, apalagi saya juga punya calon pendamping (suami) yang sering saya melihatnya saat melaksanakan sholat,” katanya.
Syaikh Fadhil yang merupakan cucu ke-25 dari Syekh Abdul Qadir Jailani dan juga peneliti manuskrip itu terjadwal rutin mengisi Kajian Tafsir Al-Jailani di Masjid Al-Akbar Surabaya, yang untuk agenda Jumat (10 Januari 2025) mengkaji Surat Al-Baqarah Ayat 74.
Kajian Tafsir yang dilaksanakan setelah Sholat Isya’ Berjamaah di ruang utama Masjid Al-Akbar (10/1) itu akan dihadiri Dr Hj Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jatim 2019-2024/Ketua Umum PP Muslimat NU) dan Imam Besar MAS Prof DR KH Moh Ali Aziz MAg serta dimeriahkan perform Hadrah Al-Mustofa Gang Dolly Surabaya featuring Cak Fandi Irawan.