Suasana Haru Selimuti Tradisi Nyekar Saat Lebaran
Di hari Raya Idul Fitri 1440 H, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rangkah Surabaya, Rabu, 5 Juni 2019, telihat dipenuhi oleh para pengunjung untuk berziarah ke makam leluhurnya.
Suasana haru telihat saat peziarah berdoa di pusara makam umum yang terletak di Jalan Kenjeran 131 Surabaya.
Suara bising motor yang lalu lalang di sekitaran makam tak menganggu para peziarah, yang terlihat khusyuk memanjatkan doa di makam orang terkasih.
Suasana yang sama juga terlihat di beberapa makam umum yang ada di daerah Kenjeran Surabaya. Sementara beberapa kendaraan yang berhenti di pinggir jalan untuk membeli bunga sebelum memasuki makam sempat membuat jalanan macet.
Berziarah makam atau biasa dikenal dengan istilah nyekar menjadi bagian tradisi menjelang bulan Ramadhan dan saat hari Raya Idul Fitri tiba.
Biasanya nyekar dilakukan saat sore sebelum takbir berkumandang atau setelah salat Ied.
Nyekar sendiri dilakukan bagi masyarakat yang mempunyai keluarga seperti, buyut, nenek, orangtua maupun sanak saudara lainnya yang sudah meninggal.
Saat nyekar mereka juga terlihat membawa bunga dan membersihkan makam. Tak lupa mereka memanjatkan doa untuk arwah keluarga.
Salah seorang peziarah yang berasal dari Madura, Ahmad Sofyan mengaku, setiap tahun selalu menyempatkan diri untuk berziarah ke makam keluarga setelah salat Ied.
"Setiap tahun kesini karena memang punya keluarga yang dimakamkan disini. Sekaligus meneruskan tradisi pada anak-anak saya juga agar tidak lupa pada keluarga yang sudah meninggal," ujar Ahmad Sofyan saat ditemui di TPU Rangkah, usai nyekar di makam keluarganya.
Senada dengan Ahmad Sofyan, Zainuri salah satu peziarah juga mengatakan, setiap tahun nyekar ke makam orangtuanya bersama anak dan istrinya.
"Ini tradisi jadi harus diteruskan, sekalian membiasakan anak saja agar tau tradisi saat lebaran dan ingat dengan kakek neneknya," ujar Zainuri yang mengaku berdomisili di Surabaya Timur ini.
Sementara, Sinta seorang pedagang bunga musiman di TPU Rangkah mengaku mendapatkan berkah di hari Lebaran karena omzetnya bisa mencapai Rp500 ribu.
"Jualannya saat awal puasa sama hari H Lebaran, karena ramai omzetnya lumayan dari hari biasanya, bisa sekitar Rp400 ribu sampai Rp500 ribu," kata Sinta. (pts)